Suara.com - Dengan kinerja keuangan PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) yang rugi pada paruh pertama tahun 2023, manajeman tetap optimistis mampu mencapai pertumbuhan pendapatan sebesar 30% hingga akhir tahun.
Chairman & Group CEO Mayapada Healthcare Group, Jonathan Tahir, menyatakan bahwa target pendapatan sekitar Rp2,4 triliun atau 30% di atas pendapatan tahun sebelumnya.
Pihak perusahaan telah menerapkan berbagai strategi untuk meningkatkan pendapatan usaha SRAJ, termasuk pembangunan rumah sakit baru di Provinsi Bandung, Jawa Barat pada bulan Maret lalu.
Sementara CFO Mayapada Healthcare Group, Mark Lee Kristomo mengatakan, pembukaan cabang rumah sakit baru di Bandung telah berhasil menjadi salah satu faktor penopang pertumbuhan pendapatan SRAJ pada semester pertama tahun 2023.
Baca Juga: Smartfren Akui Lakukan PHK ke Pekerja
Strategi lain yang akan dilakukan adalah menerbitkan obligasi atau surat utang pada tahun 2022 untuk membiayai renovasi cabang RS Mayapada di Tangerang.
Meskipun terjadi peningkatan pendapatan, beban pokok pendapatan perseroan juga mengalami kenaikan sebesar 28,82% yoy menjadi Rp815,47 miliar dibandingkan periode tahun sebelumnya.
Total aset Mayapada Hospital turun menjadi Rp5,65 triliun hingga Juni 2023, sementara liabilitas dan ekuitas perseroan juga mengalami penurunan. Saat ini, perseroan mengoperasikan 6 rumah sakit yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Tahun ini, perseroan menganggarkan belanja modal sebesar Rp1,2 triliun, di mana sebagian besar sudah terserap untuk pengembangan rumah sakit yang sudah ada maupun yang akan dibangun.