Suara.com - Dua komoditas hasil pertanian, yakni gula merah dari pohon kelapa dan tembakau meramaikan Pameran Pangan Plus yang berada di arena Rakernas IV PDI Perjuangan (PDIP).
Saat dijumpai, dua pengusaha muda yakni Astin Atsna dan Adhitya Kevin Prananda, membuktikan mereka yang muda/mudi berhasil mengorgainsir ratusan petani hasil pertanian dari Indonesia.
Pertanian yang dikelola keduanya, berhasil menembus pasar ekspor.
Seperti Astin, yang bermitra lebih dari 600 petani di Banyumas lewat kelompok usaha yang dirintisnya bernama Hugo Inovasi.
Baca Juga: Megawati: Koridor Pembangunan Nasional Ke Depan Harus Dimulai dari Laut
“Saya sejak mulai ekspor di tahun 2019 petani kita buatkan kemitraan. Mereka kini yang dulu setelah menanam diserap industri rumahan saja, mulai berkembang dengan pengenalan alat dan cara memproduksi lebih naik lagi,” kata Astin saat ditemui, Sabtu (30/9/2023).
“Sebanyak 90 persen yang kita produksi ada di 10 negara. Seperti ke Spanyol, Inggris, Saudi, Korea Selatan, Singapura. Memang ekspor kita ke banyak negara karena pasar kita di sana. Sisanya domestik untuk retail,” sambung Astin.
Tidak sekadar kemitraan yang dibangun. Astin bilang, 600 petani lebih yang telah menjadi mitranya juga diberikan edukasi, sertifikasi hingga pelatihan bagaimana meningkatkan kualitas gula merah yang ditanam dari pohon kelapa.
Otomatis dengan begitu, pendapatan petani pun meningkat, dan hal tersebut sangat dirasakan.
Hasilnya, gula merah yang diproduksinya bisa dikemas dalam berbagai turunan produk, seperti gula merah dalam bentuk sirup dan gula merah kristal dalam bentuk sachet.
Baca Juga: Megawati: Pangan Bisa Jadi Lambang Supremasi Indonesia di Masa Depan
“Jadi kita tidak hanya kejar profit. Juga pemberdayaan petani. Satu bulan produksi kita lebih dari 65 ton per bulannya ke beberapa negara,” kata Astin yang dalam pameran ini bekerja sama dengan DPC PDIP Banyumas.
Sementara Kevin Prananda, pengusaha cerutu asal Brebes, Jawa Timur, yang juga mendirikan stan atau booth di Pameran Pangan Plus PDIP, menceritakan hal yang sama. Cerutu hasil olahannyan lewat ‘Joker Cigar’ sudah menembus pasar Malaysia, Romania, Yunani, Belgia dan beberapa negara Eropa.
Tiap bulannya, Kevin mengatakan, 30 ribu stick cerutu diproduksi. Dan petani yang terlibat memproduksi cerutu atau cigar tedapat 50 petani. Dan yang menarik setelah daun cerutu diambil dari petani, setelahnya sebanyak 30 perempuan terlibat dalam produksi pembuatan cerutu.
"Jadi kita benar-benar melihatkan banyak komunitas untuk produksi. Cerutu kita sudah bersaing. Tidak kalah dengan produksi cerutu yang sudah terkenal seperti Kuba dan Amerika Serikat,” kata Kevin.
Seperti diketahui, Rakernas IV PDIP berlangsung selama tiga hari mulai kemarin 29 September sampai esok 1 Oktober 2023 di JI EXPO Kemayoran, Jakarta.
Tema Rakernas IV PDIP bertajuk 'Kedaulatan Pangan untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia' dengan sub tema 'Pangan Sebagai Lambang Supremasi Kepemimpinan Indonesia Bagi Dunia'.