Pemilik Terlilit Utang, Plaza Atrium Senen dan Mal Neo Soho Korban Jahatnya Covid-19

Jum'at, 29 September 2023 | 15:04 WIB
Pemilik Terlilit Utang, Plaza Atrium Senen dan Mal Neo Soho Korban Jahatnya Covid-19
Pengunjung menaiki eskalator di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Kamis (19/3). [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 telah membuat bisnis pusat perbelanjaan seperti plaza dan mal babak belur karena sepi bak kuburan.

Kondisi ini terus terjadi meski pemerintah telah mencabut Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir tahun 2022.

Banyak pemilik tak sanggup lagi mengelola dan terpaksa menjualnya untuk membayar utang.

Contoh terbaru adalah dua perusahaan terbuka yang telah resmi menjual pusat perbelanjaanya. Mereka adalah PT Cowell Development Tbk (COWL) yang resmi menjual Plaza Atrium Senen pada 16 Agustus 2023 lalu dan PT Agung Podomoro Tbk (APLN) melalui anak usahanya PT Tiara Metropolitan Indah secara resmi menjual Mal Neo Soho yang berada di Grogol, Jakarta Barat pada 26 September 2023.

Baca Juga: Pinjol AdaKami Akhirnya Akui Ada Penagih Utang yang Langgar SOP

Kedua emiten tersebut beralasan penjualan properti ini demi bisa membayar utang.

Manajemen COWLmenyebut eksekusi terhadap hak pengelolaan gedung Plaza Atrium Segitiga Senen oleh PT Euro Tanada selaku pemegang jaminan atas fasilitas yang diberikan oleh PT Bank QNB Indonesia Tbk dan Qatar National Bank (Q.S.C) Singapore Branch.

"Berdasarkan Akta Perjanjian Penyerahan Piutang (Cessie) antara QNB Indonesia, Tbk dan Qatar National Bank (Q.S.C) Singapore Branch dengan PT Euro Tanada No. 49 tanggal 27Maret 2023 dibuat dihadapan Indrasari Kresnadjaja, S.H.,M.Kn notaris di Jakarta Selatan," bunyi pengumuman tersebut.

Akibat penjualan itu, revenue atau pendapatan Cowell berkurang signifikan.

Sementara, Tiara Metropolitan Indah anak usaha APLN diketahui telah menjual 152 Sertifikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun Neo Soho Grogol kepada PT NSM Asset Indonesia senilai Rp1,433 triliun.

Baca Juga: Agung Podomoro Jual Mal Neo Soho Rp1,44 Triliun Untuk Bayar Utang

Adapun dana yang diterima oleh anak usaha itu sebagian besar untuk membeli sebanyak 4.335.577 lembar saham atau 28,58 persen porsi kepemilikan saham baru yang dikeluarkan pembeli.

Sedangkan sebagian lainnya akan disetorkan kepada APLN untuk membayar sebagian utang kepada Bank Danamon (BDMN) senilai Rp850 miliar.

“Perseroan akan mendapatkan keuntungan secara keuangan yang diterima anak usaha, karena sebagian besar dana akan disetorkan kepada APLN sebagai dividen,” tulis Direktur APLN, Cesar M Dela Cruz.

Yap, fenomena mal sepi masih terjadi hingga saat ini, padahal pembatasan pengunjung saat pandemi COVID-19 sudah dicabut. Mal-mal sepi ini marak terjadi di Jakarta.

Di pusat grosir Tanah Abang, Jakarta Pusat misalnya, banyak pertokoan yang tutup imbas dari pandemi dan maraknya online shopping. Pemandangan sejumlah toko yang tutup dalam waktu terkahir sudah biasa dijumpai hingga saat ini.

Begitu juga dengan Glodok City, Jakarta Barat, yang merupakan pusat perbelanjaan barang elektronik legendari di Jakarta yang kini kondisi sepi bak kuburan.

Sempat berjaya pada masanya, pusat perbelanjaan yang dibangun di tahun 1980-an ini perlahan memudar eksistensinya. Banyak kios terpaksa tutup setelah pandemi menghantui. Kini, hanya ada beberapa toko yang masih mencoba bertahan. Beberapa kios bahkan bertuliskan “dijual” atau “disewakan”.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI