Selain itu, Health Outlook 2024 ialah masih membahas topik sekitar tantangan mengenai pasien Indonesia yang masih banyak berobat ke luar negeri. Kabar baiknya, kata former President of Asian Thoraric and Cardiovascular Surgery of Asia ini, sudah ada proyek "medical tourism" dari pihak swasta, seperti Jababeka Medical City yang dikembangkan oleh PT Jababeka Tbk.
Jababeka Medical City merupakan kawasan industri kesehatan dengan infrastruktur standar WHO seluas 72 hektar di Kawasan Jababeka- Cikarang. Tujuan dari hadirnya Jababeka Medical City, ialah, untuk menampung wisatawan asing berobat di Jababeka Medical City-Cikarang.
Sejak tahun 2006 hingga 2023, rumah sakit di Kawasan Jababeka telah berdiri 20 rumah sakit – yang melayani lebih dari 2000 perusahaan dari 34 negara dengan karyawan lebih dari satu juta orang. Terlebih, sudah ada Fakultas Kedokteran President University yang merupakan salah satu kelengkapan dari Jababeka Medical City.
“Misi Jababeka Medical City, kami ingin ada health center yang di dalamnya poli-poli spesialisasi berada di dalam satu tempat, seperti yang banyak ditemui di luar negeri. Jadi pasien yang butuh pengobatan spesialis bisa langsung datang ke Medical City,” ungkap pria yang juga merupakan konsultan dan project director di proyek Jababeka Medical City ini.
“Saat ini, di Jababeka Medical City sudah ada ruko bagi para dokter spesialis buka praktek. Kami sendiri terbuka kerja sama apakah dokter atas nama mereka sendiri, mewakili rumah sakit, investor yang untuk berpraktek di sana,” tambah dokter Tarmizi, di depan puluhan tamu yang terdiri pebisnis rumah sakit, investor rumah sakit, kepala rumah sakit, perusahaan-perusahaan di industri farmasi, dan perusahaan-perusahaan alat kesehatan
Meski begitu, untuk membuat masyarakat Indonesia berobat ke Jababeka Medical City tidak mudah. S.D Darmono Founder President Executive Club menerangkan bahwa dibutuhkan kerja sama antar pihak untuk mengembangkan, mulai dari para pengusaha, pemerintah dan akademisi.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa PEC siap menjadi wadah bagi berbagai berkolaborasi, termasuk untuk mengembangkan Medical City. Itu karena keunggulan merupakan klub yang anggotanya terdiri dari pebisnis ternama (bussines), pejabat (goverment), dan juga akademisi.
Dengan anggota yang telah mencapai ratusan saat ini dan proyek kerja sama yang telah dilakukan, Darmono – sapaan akrabnya – PEC bisa menjadi mitra strategis bagi para stake holder kesehatan.
"Jangan sampai untuk persoalan check up, masyarakat kita sampai ke luar negeri. Kita ingin ke Cikarang aja sudah cukup," kata SD Darmono.
Baca Juga: 7 Manfaat Bunga Lavender, Hilangkan Stres hingga Cegah Kanker