10 Emiten yang Resmi Investasi di IKN, Saham Auto Ngegas?

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 01 Oktober 2023 | 07:30 WIB
10 Emiten yang Resmi Investasi di IKN, Saham Auto Ngegas?
Suasana pembangunan kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (22/9/2023). [ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara terus berlanjut. Selain dari sektor pemerintah, IKN juga mengundang perusahaan swasta untuk berinvestasi di ibu kota baru tersebut. Daftar emiten yang resmi investasi di IKN pun kemungkinan akan terus bertambah. Di bawah ini adalah sepuluh di antaranya yang sudah resmi mengumumkan bakal berinvestasi di IKN. Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, secara resmi mengumumkan sepuluh perusahaan yang memiliki kepedulian terhadap terbangunnya IKN sehingga membentuk konsorsium dan berada di garis depan investasi. Berikut rinciannya.

Agung Sedayu Group

Angung Sedayu Group adalah ketua konsorsium perusahaan yang akan berinvestasi di IKN. Bersama Agung Sedayu, turut bergabung sembilan perusahaan lainnya. Agung Sedayu Grup selama ini dikenal sebagai pemain bisnis perumahan mewah. Perusahaan properti yang mengusung tema one-stop living ini banyak membangun hotel, apartemen, dan mall di wilayah Jabodetabek. 

Salim Group

Baca Juga: Smartfren Dikabarkan PHK Ratusan Karyawan

Salim Group akan turut serta berinvestasi di IKN. Dikuasai oleh keluarga konglomerat keturunan Sudono Salim, perusahaan ini terkenal sebagai produsen Indomie, mie instan paling populer di dunia. Di samping itu, perusahaan juga memproduksi tepung Bogasari.

Sinarmas

Sinarmas dikenal sebagai perusahaan multisektor. Unit usahanya mencakup kertas, jasa keuangan, dan telekomunikasi. 

Pulau Intan

Perusahaan baja dan konstruksi ini mendirikan pabriknya di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Sejumlah proyek besar yang pernah dikerjakan Pulau Intan Group adalah Bandara Singkawang, RS Kasih Ibu Solo, Sekolah BPK Penabur Bandung, dan Asrama Brimob Polda Kalimantan Barat.

Baca Juga: Hanya Kendaraan Ramah Lingkungan, Alphard Hingga Avanza Dilarang Wara-Wiri di IKN

Ground Breaking Nasional Training Center IKN (Instagram/@footballstatistik)
Ground Breaking Nasional Training Center IKN (Instagram/@footballstatistik)

Adaro Group

Adaro Energy selama ini berfokus pada pertambangan. Perusahaan ini juga terlibat dalam operasional sejumlah Pembangkit Listrik di Indonesia.

Barito Pasific

Perusahaan ini didirikan oleh Prajogo Pangestu pada 1979. Fokusnya pada pengolahan sumber daya alam.

Mulia Group

Bergerak di bidang pembangunan properti, Mulia Grup akan menempatkan investasinya di IKN. Hal ini sejalan dengan fokus pembangunan yang saat ini tengah gencar dilakukan di calon ibu kota tersebut. Di samping itu, perusahaan ini juga menyediakan jasa arsetiketur serta desain interior.

Astra Group

Perusahaan otomotif yang akan ambil bagian dalam investasi di ibu kota baru adalah Astra Group. Didirikan di Jakarta pada 1957, Astra kini menaungi lebih dari 200 anak perusahaan dengan hampir 200.000 karyawan di semua sektor bisnisnya. 

Kawan Lama Group

Siapa tak kenal ACE dan Informa, dua pilar penyedia kebutuhan rumah tangga di Indonesia? Ritel ini berada di bawah naungan Kawan Lama Group yang juga dipastikan berinvestasi di IKN. Kawan Lama Group bergabung dengan konsorsium yang dipimpin oleh Agung Sedayu Group.

Alfamart

Alfamart Group merupakan salah satu perusahaan ritel terbesar di Indonesia. Cabang-cabang minimarketnya telah tersebar di seluruh penjuru Nusantara. Untuk melebarkan sayap bisnis, Alfamart juga dipastikan akan berinvestasi di IKN.

Desclaimer: Penting untuk diingat bahwa artikel ini tidak dimaksudkan sebagai saran atau rekomendasi untuk membeli atau menjual saham dari entitas atau perusahaan yang disebutkan. Keputusan investasi selalu harus didasarkan pada riset independen dan konsultasi dengan profesional keuangan yang memahami situasi pribadi dan tujuan keuangan Anda secara independen. Segala bentuk investasi memiliki risiko, dan pembaca harus mempertimbangkan dengan hati-hati sebelum mengambil keputusan investasi apa pun.

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI