Suara.com - Pelarangan TikTok Shop di Indonesia telah menarik perhatian luas. Di satu sisi, aturan ini dianggap sebagai langkah tegas pemerintah untuk mengatur platform e-commerce. Namun demikian, keputusan ini juga dianggap terlalu berlebihan karena pemerintah tidak memerhatikan jutaan orang Indonesia yang menggantungkan hidup melalui pekerjaan mereka di Tiktok Shop.
Salah satunya adalah Arif (bukan nama sebenarnya) yang mengaku kehilangan pekerjaannya sebagai e-Commerce Specialist Tiktok.
"Thank you pemerintah udah ngelarang Tiktok Shop jualan, per malam ini, i lost my job, officially hehe apa pemerintah ga mikirin juga sama orang-orang yg emang rezeki nya dari Tiktok Shop?" kata dia melalui akun media sosial miliknya, yang telah mendapatkan izin untuk dikutip Suara.com pada Rabu (27/9/2023).
"Harusnya buatin regulasi yang jelas, bukan malah dilarang hehe makasih pak, saya nganggur," sambung dia.
Baca Juga: Link Nonton Miss the Dragon Sub Indo HD Full Episode, Drachin Viral di TikTok
Akibatnya, kini ia mengaku bingung karena tidak lagi bekerja alias menganggur. Arif menuturkan, ia merasa sangat terpukul akibat keputusan mendadak pemerintah hingga berdampak besar kepada hidupnya.
"Badan langsung lemes, gak tahu deh bingung gua harus ngomong apaan ke orang tua. Mau nangis tapi ga bisa," tutur dia usai dihubungi Redaksi.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga menawarkan diri kepada semua pihak secara terbuka jika terdapat lowongan kerja pada posisi e-Commerce Specialist atau Live Streaming Manager Tiktok & Shopee.
Sebelumnya, TikTok selaku 'pemilik' dari Tiktok Shop mengaku akan mematuhi segala hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia.
Saat ini, Tiktok menyebut, ada 6 juta penjual lokal dan hampir 7 juta kreator afiliasi yang menggunakan TikTok Shop. Mereka berharap, pemerintah bisa memertimbangkan Tiktok Shop sebagai sumber penghasilan jutaan orang tersebut.
Baca Juga: Pemerintah Ancam Tutup 'Medsos e-Commerce', Facebook Hingga Instagram Shop Ketar-ketir?