Suara.com - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mulai mengembangkan kawasan Bakauheni, Lampung Selatan. Hal ini dilakukan, karena Kawasan Bakauheni memiliki potensi ekonomi yang besar ke depannya.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia, Ira Puspadewi mengatakan, sebenarnya pengembangan suatu kawasan pelabuhan bukan suatu hal yang baru. Sebab, dia menyebut, pengembangan kawasan seperti Bakauheni sempat dilakukan perseroan di wilayah Labuan Bajo, Nusa Tenggara Barat.
Dalam pengembangan Labuan Bajo, Ira mengungkapkan, perseroan membangun Hotel Meruorah yang jadi lokasi event G20 hingga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42.
"Sebenarnya pengembangan Bakauheni Harbour City bukan hal yang baru bagi ASDP, karena kita sudah memulainya dengan hasil yang baik, yaitu di Labuan Bajo. KTT Asean kemarin itu hotelnya di Meruorah itu 51 persen sahamnya dimiliki ASDP, jadi kita pemilik mayoritas," ujarnya di Jakarta, Rabu (27/9/2023).
Ira akan membawa kesuksesan membangun kawasan Labuan Bajo itu untuk menggarap kawasan Bakauheni. Nantinya, Kawasan Bakauheni yang dinamakan Bakauheni Harbour City bisa menjadi pusat ekonomi baru di Sumatera.
"Bakauheni Harbour City akan menjadi seperti itu, ini akan jadi center ekonomi baru. Jadi selama puluhan tahun ekonomi terbesar di Bakauheni ada di pelabuhannya ASDP," kata dia.
Ira mengungkapkan, untuk menggarap kawasan Bakauheni Harbour City ini dibutuhkan dana yang begitu besar yaitu sekitar Rp 4,5 trilun. Angka untuk membangun keseluruhan kawasan Bakauheni Harbour City hingga tuntas.
Angka sebanyak itu, tambah Ira, tidak sepenuhnya dari dana internal ASDP. Pihaknya akan mencari mitra strategis untuk membiayai semua investasi tersebut.
"Jangka panjangnya itu kita sedang mencari strategic partner dan itu orang ahli dalam membangunnya," pungkas dia.
Baca Juga: BUMN Ini 'Jajah' Puluhan Menara Milik XL