Suara.com - Agar Indonesia tidak hanya menjadi penonton dalam industri halal global, Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) pun kembali digelar pada 25-29 Oktober 2023 di Jakarta Convetion Center (JCC) Jakarta.
Gelaran ISEF ke-10 yang berkolaborasi dengan Halal Expo Indonesia (HEI) 2023 bertajuk 'Accelerating Sharia Economy an Finance Through Digitalization for Inclusive and Sustainable Grrowth'.
"Kolaborasi ISEF dan HEI diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah demi mewujudkan Indonesia menjadi pusat halal dunia 2024," kata Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Wahyu Purnama dalam konfrensi persnya di St Regis, Jakarta, Selasa (26/9/2023).
Wahyu mengatakan, berdasarkan Global Islamic Economy Indicator 2022, Indonesia menempati peringkat keempat ekonomi syariah terbesar setelah Malaysia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Amarat (UEA).
Indonesia juga menempati urutan kedua di bidang makanan halal (halal food), peringkat ketiga untuk fesyen muslim, peringkat keenam untuk keuangaj syatiah, dan peringkat kesembilan untuk farmasi dan kosmetik halal.
Merujuk catatan Islamic Finance Development Indicator (IFDI), Wahyu mengatakan, posisi Indonesia dalam 5 tahun mengalami kenaikan peringkat dari posisi 10 pada 2018, menjadi ketiga di tahun 2023.
"Bahkan Indonesia berhasil meraih posisu pertama pada Global Muslim Travel Index pada 2023," ujar Wahyu.
Wahyu menjelaskan, dilihat dari total aset keuangan syariah, rata-rata tumbuh sebesar 11,3% selama 6 tahun terakhir. Market share keuangan syariah meningkat dari 8,5% menjadi 11%.
Selain itu, sudah terbentuk tiga Kawasan Industri Halal (KIH) di Banten, Jawa Timur, dan Kepualauan Riau.
Baca Juga: Wapres: Ekonomi Syariah RI Tumbuh Pesat
"Kawasan ini menjadi salah satu pondasi penting untuk menjadikan Indonesia sebagai Global Halal Hub," katanya.