Benarkah Bursa Karbon RI Punya Potensi Rp3 ribu Triliun Seperti Ucapan Jokowi

Selasa, 26 September 2023 | 15:34 WIB
Benarkah Bursa Karbon RI Punya Potensi Rp3 ribu Triliun Seperti Ucapan Jokowi
ilustrasi perdagangan karbon (pexels/ Marcin Jozwiak )
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan Penyelenggara Bursa Karbon pertama di Indonesia yakni Bursa Efek Indonesia pada Selasa (26/9/2023).

Jokowi berharap, bursa karbon Indonesia menjadi regional hub karena potensi nilai karbon sangat besar dengan terlihat dari pemenuhan pengurangan emisi karbonnya berasal dari sumber daya alam dengan porsi 60 persen.

"Kalau dari catatan yang saya pegang ada 1 juta ton karbon yang bisa ditangkap. Jika dikalkulasi bisa mencapai Rp3 ribu triliun. Bahkan bisa lebih," kata dia dalam sambutan peresmian bursa karbon di gedung BEI.

Ia juga bilang, nilai karbon tersebut menjadi potensi ekonomi baru yang ramah lingkungan.

Baca Juga: NasDem Kritik Kaesang dan PSI: Anak Presiden Mestinya Sabar, Ambil Kesempatan dalam Kesempitan!

Hal ini sejalan dengan persoalan iklim saat ini seperti bencana alam.

“Kita butuh tindakan konkrit untuk mengatasinya. Dengan bursa karbon diluncurkan hari ini, bisa menjadi langkah konkrit Indonesia mencapai net zero emisi,” kata dia.

Ia berharap, pelaku bursa karbon mengacu pada standar bursa karbon internasional sebagai rujukan, memanfaatkan teknologi agar perdagangan efisien.

“Bursa karbon juga harus punya target dan jadwal, baik bursa karbon dalam negeri maupun internasional. Ketiga, atur pasar karbon sukarela. Dengan langkah itu, garap serius, saya optimis Indonesia menjadi poros karbon Internasional,” kata dia.

Sementara pada perdagangan perdana telah terjadi 13 transaksi efek karbon dengan volume 459, 914 ton karbondiaksida dengan nilai Rp69.600 per ton.

Baca Juga: Mengandung Makna Khusus, Intip Perbandingan Kemeja Kotak-kotak Kaesang dan Jokowi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI