Suara.com - Transportasi canggih bakal hadir di Ibu Kota Nusantara (IKN), salah satunya taksi terbang atau urban Air Mobility. Angkutan massal ini bakal diuji coba sebelum HUT RI pada tahun 2024 mendatang.
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammed Ali Berawi mengatakan, tarif yang dikenakan pada taksi terbang ini untuk sekali jalan hampir sama dengan taksi premium di Jakarta.
"Saya kalau dari rumah di Jakarta Selatan ke Soetta, saya dari Soetta naiknya Alphardnya Silver Bird itu kena Rp 600.000. Tapi kalau saya naik (taksi terbang), estimasi hitungan dalam jarak up to 100 km, mungkin dari Soetta sampai Tangerang atau Bekasi kali ya lebih jauh lagi kan itu kena sekitar USD 50, berapa rupiah? Rp 750.000 (kurs rupiah) Rp 15.000," ujarnya di Kompleks Parlemen Senayan, yang dikutip, Selasa (26/9/2023).
Ali menjelaskan, taksi terbang ini seperti pesawat nirawak atau drone yang bahan bakarnya dengan baterai. Namun, kecepatan taksi terbang ini bisa mencapai 200 kilometer/jam.
Baca Juga: Proyek Rumah Menteri di Ibu Kota Baru Dikebut, 32 Unit Sudah Berdiri
Kemudian, taksi terbang ini memiliki teknologi Intelligent Transport System (ITS), di mana bisa membawa penumpang ke helipad hanya menggunakan satu aplikasi.
Selain itu, tidak menutup kemungkinan taksi terbang ini bisa mengangkut penumpang ke daerah dekat Pulau Kalimantan.
"Contohnya, dari IKN nanti mau ke Sulawesi atau dari Kaltim mau ke Palu kan itu kan sebenarnya jaraknya dekat tuh," jelas dia.
Adapun, Otoritas IKN ajan mengandeng swasta dalam membangun transportasi canggih di IKN. Misalnya, bekerja sama dengan Hyundai Motor Group yang akan menyediakan transportasi canggih taksi terbang hingga mobil otonom.
Baca Juga: Pengamat Dukung Menteri Bahlil Kawal Realisasi Investasi Pembangunan Dasar IKN