Isu PHK Massal Bank Sentral AS Bikin Ekonomi Dunia Ketar-ketir?

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 26 September 2023 | 09:51 WIB
Isu PHK Massal Bank Sentral AS Bikin Ekonomi Dunia Ketar-ketir?
Gedung The Federal Reserve. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed berencana untuk mengurangi jumlah karyawan alias PHK pada tahun ini.

Dikutip via Forbes, saat ini, sistem the Fed mempekerjakan sekitar 21.000 orang di 12 bank sentral regional dan sekitar 350 karyawan di Washington.

Juru bicara dari The Fed yang identitasnya dirahasiakan mengatakan kepada CNN Internasional, pengurangan ini, yang sebelumnya telah dilaporkan oleh Reuters, akan meliputi kombinasi pemutusan hubungan kerja, pensiun dini, dan tidak mengisi posisi yang kosong. Meskipun the Fed tidak merinci secara spesifik berapa banyak orang yang akan diberhentikan.

Mayoritas pemutusan hubungan kerja akan terfokus pada posisi pendukung, termasuk peran teknologi yang tidak lagi diperlukan.

Baca Juga: Keuangan Kembang Kempis, NET TV Umumkan PHK 30% Karyawan

Berita mengenai pemutusan hubungan kerja ini muncul hanya beberapa hari setelah Ketua the Fed, Jerome Powell, mengungkapkan keterkejutannya terhadap ketahanan ekonomi AS dalam menghadapi inflasi dan kenaikan suku bunga.

Powell menyatakan, "Aktivitas ekonomi lebih kuat dari yang kami perkirakan, bahkan lebih kuat dari perkiraan semua orang," setelah pertemuan kebijakan moneter terbaru bank sentral pada Rabu pekan lalu.

Meskipun demikian, Powell juga mengakui bahwa mengembalikan inflasi ke tingkat yang sehat kemungkinan akan memerlukan "sedikit pelonggaran" di pasar tenaga kerja dan ia memperingatkan bahwa mencapai soft landing tidaklah pasti.

Powell menyatakan bahwa meskipun kemungkinan terjadi soft landing - di mana inflasi dapat dikendalikan dan resesi dapat dihindari - "pada akhirnya hal ini dapat ditentukan oleh faktor-faktor di luar kendali kita."

Baca Juga: Produsen Ban Goodyear PHK 1.200 Karyawan, Ini Negara yang Terdampak

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI