Suara.com - Pemuda Mahasiswa Nusantara (PMN) sebagai relawan pendukung Ganjar Pranowo menggelar pelatihan digital marketing.
Pelatihan yang dilaksanakan di Desa Buluh, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Jatim ini, diikuti puluhan anak muda, milenial, hingga mahasiswa dari berbagai daerah di Bangkalan.
Salah satu peserta, Choirun Nisa menyambut positif pelatihan dari relawan ini. Dia menyebut, digital marketing merupakan ilmu baru baginya.
"Sangat bagus sekali, saya jadi tahu tentang pemasaran lewat digital marketing," ujar Choirun Nisa ditulis Selasa (26/9/2023).
Baca Juga: Cekcok, Warga Perumahan di Pekanbaru Tolak Pemasangan Jaringan Internet
Wanita yang memiliki usaha kopi ini, mengaku selama ini hanya memasarkan usahanya di sekitar Bangkalan. Namun, berkat pelatihan dari relawan PMN Jatim, dia mengaku siap merambah sosial media untuk memasarkan produknya.
"Sebumnya saya jualannya di sekitar Bangkalan saja. Di rumah-rumah. Dengan ini saya baru tahu bahwa lewat digital marketing saya bisa berjualan untuk seluruh Indonesia lewat sosial media," jelasnya.
Dia berharap dengan modal digital marketing, pasar dan konsumen dari usaha kopi miliknya bisa meluas. Tidak hanya di Bangkalan, tapi juga di seluruh Indonesia.
Untuk diketahui, dalam pelatihan tersebut, para peserta pelatihan diedukasi mulai dari pengenalan dasar-dasar digital marketing, cara membuat toko di marketplace online, hingga cara membranding produk usaha mereka.
Koordinator Daerah PMN Bangkalan, Arief Juniyardi membenarkan bahwa pelatihan digital marketing dilaksanakan dengan tujuan memperluas pasar UMKM yang dikelola anak muda di Bangkalan.
Baca Juga: Tak Ada Akses Internet, Siswa SMP di Kalbar Terpaksa Naik Bukit Kebun Sawit Demi Laksanakan ANBK
"Harapan saya semoga lebih baik lagi pemasaran UMKM dan lebih luas dan ditingkatkan lagi level UMKM yang ada di Bangkalan," kata Arief.
Menurutnya, masih banyak anak muda di Bangkalan yang belum memahami apa itu digital marketing. Sehingga usaha milik para pemuda tersebut sulit untuk berkembang.
"Di kalangan pemuda Bangkalan sendiri, teman-teman lebih dominan berjualan di tempat. Kurang pemahaman digital marketing tersebut, entah cara mengakses pembuatan toko di media online," jelasnya.