Mobil uji tanah sengaja dihadirkan agar lahan yang kurang atau tidak produktif dapat diolah kembali dengan memastikan kandungan tanah melalui pengujian komposisi hara.
Dari hal tersebut, dosis pupuk yang digunakan akan disesuaikan dengan karakteristik lahan untuk dapat membantu petani mengembangkan produksi pertanian.
"Oleh karena itu tenaga lapangan mobil uji tanah juga perlu dibekali secara berkelanjutan, sehingga kandungan hara untuk lahan sawit juga bisa teruji dengan maksimal untuk pengaplikasian pupuk secara tepat," terang Wisnu.
Pada pelatihan ini, Pupuk Kaltim sengaja menggandeng PPKS sebagai lembaga penelitian yang sudah berpengalaman dan memiliki banyak tenaga ahli di bidang kelapa sawit. Kompetensi tersebut dinilai bisa menjadi referensi tempat belajar yang tepat, untuk meningkatkan kompetensi karyawan di bidang budidaya kelapa sawit.
Beberapa hal yang ditekankan pada pelatihan ini diantaranya prospek kelapa sawit di Indonesia, land clearing, nursery dan pengelolaan lahan marginal, pemupukan dan pemeliharaan tanaman, hingga pengendalian hama serta penyakit pada sawit.
"Pupuk Kaltim sangat mendukung petani kelapa sawit di Indonesia maupun pengusaha perkebunan untuk mencapai tingkat produktivitas yang diharapkan, salah satunya melalui pemupukan yang tepat sebagai salah satu kunci dalam meningkatkan produktivitas," pungkas Wisnu Ramadhani.