Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan terus mempercepat pembangunan 36 unit Rumah Tapak Jabatan Menteri yang berlokasi di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara.
Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto mengatakan bahwa saat ini sekitar 32 unit Rumah Tapak Jabatan Menteri sudah berdiri, dan penghijauan di persil 104 dan 105 juga telah dilakukan.
“Sudah ada 32 unit rumah yang berdiri dan 4 unit lagi sedang dibangun. Kami berusaha mempercepat pembangunan Rumah Jabatan Menteri di IKN, dan kami berharap pada pertengahan tahun 2024, seluruh unit rumah akan selesai dan dapat dihuni,” ujar Iwan di Jakarta, Senin (25/9/2023).
Pembangunan rumah dilakukan bersamaan dengan penataan lanskap. Upaya penghijauan dan penataan area pejalan kaki disekitar lokasi pembangunan juga dikerjakan untuk memastikan bahwa lingkungan tetap terjaga dan nyaman bagi para penghuni.
Baca Juga: Isran Noor Puji Masyarakat PPU yang Tidak Antagonis dengan Hadirnya IKN
“Kami juga memasang panel surya untuk memaksimalkan pemanfaatan energi listrik di rumah-rumah. Kami juga meminta agar pohon-pohon yang ada tidak ditebang, bahkan terus melakukan penanaman pohon untuk menjaga agar lingkungan tetap hijau dan asri,” ucap Iwan.
Sebanyak 24 unit Rumah Tapak Jabatan Menteri Persil 104 dibangun di atas lahan seluas 10,6 hektar. Sementara itu, Rumah Tapak Jabatan Menteri Persil 105 terdiri dari 12 unit dan dibangun di atas lahan seluas 9,1 hektar. Semua unit dilengkapi dengan prasarana, sarana dan utilitas (PSU), furnitur, serta fasilitas umum dan sosial. Proses konstruksi dimulai sejak Desember 2022.
Pembangunan Rumah Tapak Jabatan Menteri juga memperhatikan kondisi topografi. Rumah-rumah terdiri dari dua tipe, yaitu tipe upslope dan downslope, sesuai dengan kontur lahan.
Tipe upslope, dengan jumlah 25 unit, diperuntukkan bagi hunian yang berada di punggung bukit, sehingga bagian belakang rumah lebih tinggi dari jalan.
Sementara tipe downslope, dengan jumlah 11 unit, diperuntukkan bagi hunian yang berada di lereng bukit sehingga bagian belakang rumah lebih rendah dari jalan.
Selain dirancang sesuai kontur lahan untuk meminimalkan pemotongan dan pengisian tanah, Rumah Tapak Jabatan Menteri juga didesain responsif terhadap iklim dan bencana. Sistem Smart Design Building diterapkan dengan akses 100 persen ke internet dan wi-fi sehingga menjadi kawasan cerdas terpadu.