Suara.com - Hingga tanggal 22 September 2023, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa sebanyak 28 perusahaan tengah menunggu giliran untuk mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di BEI. Mayoritas dari perusahaan-perusahaan ini memiliki aset berukuran menengah.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menyampaikan kepada media di Jakarta bahwa 18 dari 28 perusahaan dalam antrean untuk IPO memiliki aset berkisar antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar, yang termasuk dalam kategori skala menengah. Selanjutnya, delapan perusahaan memiliki aset di atas Rp250 miliar, yang termasuk dalam kategori skala besar, dan dua perusahaan memiliki aset di bawah Rp50 miliar, masuk dalam kategori skala kecil.
Nyoman menjelaskan, "Sampai dengan 22 September 2023, telah tercatat 66 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI, dengan dana dihimpun Rp49,4 triliun."
Dikutip dari Antara, sejumlah perusahaan yang masih dalam antrian untuk IPO dibagi berdasarkan sektor, dengan lima perusahaan dari sektor barang konsumen primer, empat dari sektor barang baku, empat dari sektor energi, dan empat dari sektor teknologi.
Baca Juga: Sumber Global (SGER) Siap Bagi Dividen Rp590 Miliar
Selain itu, terdapat tiga perusahaan dari sektor barang konsumen non primer, tiga dari sektor infrastruktur, dua dari sektor industri, satu dari sektor kesehatan, satu dari sektor properti, dan satu dari sektor transportasi & logistik.
Untuk obligasi, terdapat 18 emisi dari 13 penerbit Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) yang masih dalam antrean hingga tanggal 22 September 2023.
Nyoman menyebutkan, "Hingga saat ini, telah diterbitkan 77 emisi dari 51 penerbit EBUS dengan dana yang dihimpun sebesar Rp87,0 triliun."
Dalam hal aksi korporasi berupa right issue, BEI mencatat masih ada 24 perusahaan yang tengah menunggu giliran untuk melakukan right issue hingga tanggal 22 September 2023. Nyoman menambahkan, "Hingga saat ini, telah terdapat 26 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan right issue dengan total nilai Rp37,3 triliun."
Baca Juga: BEI Hentikan Sementara Perdagangan Saham SGER Usai Naik 66 Persen