Suara.com - Badan Pangan Dunia (Food and Agriculture Organization/FAO) dan Badan Kesehatan Hewan Dunia (World Organisation for Animal Health/WOAH) memberikan penghargaan kepada pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pertanian (Kementan). Indonesia dinilai berhasil mengembangkan peternakan dan mengupayakan kesehatan hewan.
Penghargaan pertama dari FAO diberikan kepada Indonesia atas kontribusi dan upaya dalam konservasi dan pengembangan Plasma Nutfah Sapi Bali selama 13 tahun terakhir (2010-2022). Penghargaan kedua diberikan atas capaian kinerja dalam pengendalian Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI) di Indonesia selama lebih dari satu dekade.
Sementara, penghargaan ketiga diberikan oleh WOAH karena Indonesia dinilai sukses dalam mengendalikan penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste, Rajendra Aryal menyampaikan secara langsung letter of appreciation atau surat penghargaan kepada Kementan.
FAO menilai, Indonesia telah memberikan hasil dan kemajuan luar biasa dalam memperkuat sektor kesehatan hewan dan sistem pangan Indonesia.
“Kami berterimakasih kepada Menteri Pertanian Indonesia, yang telah menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa,” ungkap Rajendra, saat hadir pada acara puncak peringatan Bulan Bhakti Peternakan dan Kesehatan Hewan ke 187 di Asrama Haji Donohudan-Boyolali, Jumat (22/9/2023).
Rajendra menyebutkan, keberhasilan Indonesia dalam pengembangan peternakan, khususnya pelestarian Sapi Bali telah mampu menjadi primadona ternak potong Indonesia. Begitupun dalam pengendalian penyakit flu burung. Indonesia dinilai berhasil mengendalikan penyakit flu burung hingga satu dekade.
“Indonesia telah berhasil mendemonstrasikan good practices. Dengan praktik itu, Indonesia memiliki peran besar di kancah global. Praktik yang telah dijalankan Indonesia ini perlu diperkenalkan di tingkat dunial,” tuturnya.
Selain itu, Rajendra juga menyoroti keberhasilan Indonesia mengendalikan penyebaran PMK. Menurutnya, keberhasilan Indonesia tersebut perlu mendapat apresiasi.
Baca Juga: Kementan Gerak Cepat Antisipasi Perubahan Iklim Akibat El Nino
”Itu (pengendalian PMK) tidak mudah karena PMK seperti halnya virus covid 19 terhadap binatang. Penyebarannya sangat cepat dan mudah. Sehingga kami mewakili WOAH, memberikan penghargaan kepada Indonesia atas keberhasilan pengendaliannya,” jelas Rajendra.