Startup di ASEAN Berkolaborasi Ciptakan Ekosistem Teknologi Iklim

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 22 September 2023 | 11:08 WIB
Startup di ASEAN Berkolaborasi Ciptakan Ekosistem Teknologi Iklim
Ilustrasi Startup. [Freepik]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Startup Teknologi iklim di Negara ASEAN melakukan kolaborasi untuk membangun dan mendukung kolaborasi dalam ekosistem teknologi iklim ASEAN. Salah satu kolaborasi yang dilakukan para startup di ASEAN yaitu kolaborasi antara ECO-S Climate Tech Hub dengan Innovate 360 dan Sunway iLabs.

Founder ECO-S, Cynthia Handriani Wijaya mengatakan, kolaborasi dengan Innovate 360 dan Sunway iLabs untuk meraih tujuan bersama dalam mendukung dan membuka lebih banyak kesempatan untuk start-up dan pemangku kepentingan teknologi iklim lokal dan ASEAN.

Para pihak setuju untuk menjadi jembatan untuk menghubungkan start-up teknologi iklim di negara dan komunitas masing-masing, memperluas pendanaan dan peluang bisnis, menjalankan program peningkatan kapasitas bersama, dan untuk bertukar keahlian dan saran industri yang berkaitan dengan industri teknologi iklim.

"Diperkirakan bahwa emisi gas rumah kaca terkait energi kawasan ASEAN akan meningkat sebesar 34-147% antara tahun 2017 dan 2040," ujarnya yang dikutip, Jumat (22/9/2023).

Baca Juga: Kunjungi Pabrikan Pesawat di Seattle, INACA dan Boeing Rencanakan Skema Bisnis Baru

Adapun, ECO-S atau Eco Selaras adalah coworking dan office space seluas 2.200 meter persegi yang menampung pusat teknologi iklim dan terletak di CBD Sudirman. Pusat teknologi iklim ECO-S dimiliki oleh Daya Selaras Group dan dijalankan bersama mitra Ecoxyztem Venture Builder dengan tujuan untuk menyediakan ruang bagi perusahaan teknologi iklim untuk mengerjakan inovasi dan mendorong lebih banyak aktivasi dan kolaborasi di antara para pemangku kepentingan di industri tersebut.

Tempat ini dapat mendukung hingga 300 pengusaha dan pendukung aksi iklim dengan fasilitas kantor pribadi, meja khusus, ruang pertemuan, balkon luar ruangan, dan ruang acara.

"Teknologi iklim mempunyai peran penting dalam menjembatani inovasi dan keberlanjutan dan merupakan salah satu pendorong utama untuk mengatasi masalah terkait perubahan iklim," imbuh Chynthia.

Sementera, Innovate 360 merupakan akselerator pangan pertama Singapura dengan fasilitas dan pemodal ventura, yang diakui sebagai mitra teknologi oleh Kemitraan Kebijakan Korporasi Ekonomi Asia Pasifik (APEC) tentang Keamanan Pangan.

Kemudian, Sunway iLabs berdiri dengan bertujuan untuk mendorong kewirausahaan dan mendorong inovasi yang digerakkan oleh pasar untuk membantu wirausaha menjadi lebih kompetitif dalam lingkungan yang berubah dengan cepat ini.

Baca Juga: Pemerintah Terus Dorong Digitalisasi UMKM, Lazada Siapkan Solusi Bisnis UMKM Sukses

"Mengakui jalur yang sulit dalam mengkomersialkan dan meningkatkan teknologi baru, perlu ada kolaborasi antara swasta, sektor publik dan komunitas internasional untuk mendukung dan menjembatani gerakan ini," pungkas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI