Suara.com - Emiten pelayaran PT Mitra Investindo Tbk (MITI) mencatat sepanjang Semester I Tahun 2023, MITI Group berhasil mencatat pertumbuhan yang signifikan, dengan pendapatan bersih sebesar Rp166,99 miliar, mencerminkan pertumbuhan tahunan sebesar 185% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022.
Laba bersih juga mengalami peningkatan luar biasa sebesar 391% menjadi Rp31,61 miliar, dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Kami optimis dengan proyeksi net income MITI consolidated sebesar Rp66,7 miliar di tahun 2023, dan manajemen kami memiliki keyakinan bahwa laba bersih MITI consolidated akan terus tumbuh secara positif di atas pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2024,” kata Bambang Ediyanto, Direktur Operasi dan Komersial dalam keterangannya dikutip Kamis (21/9/2023).
Dikatakan Bambang pada bulan Juni 2023, MITI telah mengumumkan pembagian dividen tahun buku 2022 sebesar Rp1,5 per lembar saham, dengan total dividen mencapai Rp5,3 miliar atau setara dengan 34,6% dari laba bersih MITI consolidated.
Baca Juga: Prospek Industri Asuransi Jiwa RI Cerah, Emiten LIFE Tatap Optimis Tahun Politik
"Keputusan ini mencerminkan komitmen pengendali baru untuk memaksimalkan nilai bagi para pemegang saham, dan seiring dengan transformasi MITI dari sektor energi ke sektor total logistik dan pelayaran sejak tahun 2021," katanya.
Menurut Bambang, sektor transportasi dan logistik kini menjadi salah satu industri yang paling berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada kuartal pertama 2023, sektor lapangan usaha transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan sebesar 15,93% YoY1.
Kenaikan ini menegaskan peran vital sektor transportasi dan logistik dalam memfasilitasi distribusi barang, transportasi regional, dan dukungan terhadap berbagai sektor ekonomi, sejalan dengan permintaan tinggi akan layanan logistik efisien di tengah kembalinya pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
"Transformasi MITI adalah tonggak bersejarah dalam perjalanan kami. Keputusan ini merupakan langkah strategis yang kami ambil untuk menyambut peluang bisnis yang terus berkembang," katanya.
Dirinya pun yakin bahwa dengan mendukung konektivitas regional, memfasilitasi distribusi barang secara efisien, dan memberikan layanan logistik berkualitas, MITI dapat memberikan kontribusi positif pada industri dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.
Baca Juga: Investor Meringis, OJK Terbitkan Aturan Emiten Bank Dilarang Kasih Dividen
"Melalui penguatan layanan bisnis kami, MITI berkomitmen penuh untuk berperan aktif dalam memperkuat pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui penyediaan layanan perkapalan dan logistik yang terus berkembang dan terintegrasi," pungkasnya.
Asal tahu saja MITI dan anak perusahaannya telah memasuki sektor pelayaran dengan mengakuisisi 99,81% saham PT Wasesa Line (WL) pada awal tahun 2021. Seiring dengan strategi pertumbuhannya untuk menjadi salah satu pemain utama di bidang pelayaran dan total logistik, pada Desember 2022, MITI memperluas portofolio aset dengan mengakuisisi 99% saham PT Pelayaran Karana Line (PKL), yang bergerak di bidang pelayaran dan agensi kapal, serta 70% saham PT Karya Abdi Luhur (KAL), yang bergerak di bidang jasa bongkar muat (stevedoring).
"Semua akuisisi ini memiliki sinergi yang kuat dengan bisnis jasa pelayaran dan logistik yang ada," ungkap Bambang.
Pada Desember 2022, setelah right issue MITI, PT Inti Bina Utama menjadi pengendali baru MITI dengan Ultimate Beneficial Owner (UBO) Bambang Ediyanto dan Mohamad Indra Permana dan telah menyelesaikan kewajiban sesuai peraturan yang ada untuk melakukan Mandatory Tender Offer (MTO) pada bulan Maret 2023.