Suara.com - PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), anak usaha dari PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) mengumumkan pembiayaan sindikasi syariah pertama dalam sejarah perusahaan dengan nilai total fasilitas pembiayaan sebesar USD 60 juta atau setara Rp 920 miliar.
Dalam fasilitas pembiayaan ini, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. berpartisipasi senilai USD 50 juta sekaligus berperan sebagai Mandated Lead Arranger (MLA), agen fasilitas, dan agen jaminan. Pembiayaan ini akan berlangsung selama lima tahun hingga 2028.
Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan oleh Nanang Rizal Achyar, Direktur BUMA dan Irvan Y. Noor, SEVP Enterprise Banking Bank Muamalat; disaksikan oleh Indra Falatehan, Direktur Utama Bank Muamalat, Dian Andyasuri, Direktur Delta Dunia Group, dan Iwan Fuad Salim, Group Deputy Director Finance & Investor Relations Delta Dunia Group di South Quarter Tower, Cilandak Barat, Jakarta.
Nanang Rizal Achyar, Direktur BUMA, mengapresiasi kepercayaan yang diberikan oleh Bank Muamalat dan berterima kasih atas dukungan fasilitas pembiayaan dari Bank Muamalat yang merupakan salah satu pemimpin perbankan syariah di Indonesia.
Pendanaan baru dengan pricing yang kompetitif ini sekaligus menjadi bukti kredibilitas BUMA sebagai perusahaan kontraktor pertambangan batubara terkemuka di Indonesia. Pendanaan ini akan kami gunakan untuk mendukung aksi korporasi dan menunjang kegiatan operasional BUMA. Kami berharap kerja sama ini juga dapat berlanjut ke kerja sama yang lebih luas," kata Nanang dikutip Kamis (21/9/2023).
Baca Juga: Sri Mulyani: Pembiayaan Utang RI Turun 40%
Sementara itu, Irvan Y. Noor, SEVP Enterprise Banking Bank Muamalat, mengatakan, pihaknya menyambut baik sinergi dengan Delta Dunia Group melalui salah satu anak usahanya, BUMA. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen bank pertama murni syariah di Tanah Air ini untuk berkontribusi dalam pembiayaan sindikasi syariah, khususnya dalam denominasi dolar AS. Selain itu, kerja sama ini juga dapat menjadi pintu masuk Bank Muamalat untuk memberikan layanan kepada karyawan BUMA, termasuk diantaranya pembiayaan multiguna.
“Partisipasi ini tentunya semakin memperkuat portofolio Bank Muamalat di segmen pembiayaan korporasi dan menunjukkan komitmen aktif kami dalam mendukung perusahaan nasional, khususnya di sektor energi. Di samping itu, kami optimistis kontribusi ini dapat meningkatkan kepercayaan pasar terhadap Bank Muamalat yang saat ini sedang dalam proses listing di Bursa Efek Indonesia,” ujarnya.
Iwan Fuad Salim, Group Deputy Director Finance & Investor Relations Delta Dunia Group menyatakan optimismenya terhadap aksi korporasi Bank Muamalat dan BUMA.
"Dengan bisnis perusahaan yang terus bertumbuh, kami optimistis dapat terus mendukung agenda pertumbuhan ekonomi pemerintah, sekaligus memberikan dampak positif di bidang sosial dan lingkungan secara luas, selaras dengan komitmen environmental, social, dan governance (ESG) perusahaan,” ujarnya.
Sebagai informasi, BUMA sebagai bagian dari Delta Dunia Group merupakan salah satu kontraktor pertambangan batubara di Indonesia yang telah berhasil menjalankan strategi diversifikasi. Diversifikasi tersebut antara lain melalui aktivitas pertambangan metallurgical coal, terutama melalui ekspansi ke Australia dengan mengakuisisi BUMA Australia pada Desember 2021.
Baca Juga: Prospek Industri Asuransi Jiwa RI Cerah, Emiten LIFE Tatap Optimis Tahun Politik
Pada Q1 2023, bisnis metallurgical coal dan infrastruktur Delta Dunia Group berhasil menyumbang 15% pendapatan grup. Didukung keberhasilan operasional di Indonesia dan Australia, strategi diversifikasi dan kinerja operasional perusahaan berhasil meningkatkan pendapatan sebesar USD 409 juta atau setara Rp6,13 triliun atau meningkat 23% dibandingkan tahun sebelumnya.
"Ini merupakan langkah besar bagi kami. Kami berharap kerja sama dengan Bank Muamalat akan membawa dampak positif dan berkelanjutan bagi kedua pihak di masa depan," tutup Nanang.