Industri Hulu Migas Diminta Ikut Galakkan Hilirisasi

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 21 September 2023 | 13:54 WIB
Industri Hulu Migas Diminta Ikut Galakkan Hilirisasi
The 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas Industry 2023 atau ICIUOG 2023 di Nusa Dua, Bali.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hilirisasi sektor migas menjadi salah satu target pemerintah untuk mengembangkan industri turunan di dalam negeri, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan.

Sehubungan dengan hal tersebut Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meminta para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk mendahulukan pasokan migas yang dibutuhkan oleh industri dalam negeri sebelum memutuskan ekspor.

Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi, menegaskan ke depannya Pemerintah akan meminta para KKKS untuk memprioritaskan penyaluran migas khususnya gas untuk memenuhi kebutuhan domestik.

"Tanya dulu pada teman-teman industri domestik, prioritaskan mereka, agar pengelolaan sumber daya alam migas memiliki nilai tambah di dalam negeri," ujar Bahlil pada saat menjadi keynote speaker pada 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas ICIUOG 2023, yang diselenggarakan di Bali, ditulis Kamis (21/9/2023).

Baca Juga: Amankan Pasokan Bahan Baku, Pupuk Indonesia Grup Teken Kontrak Jual Beli Gas

Sektor hulu migas bakal menjadi motor penting untuk menopang program pemerintah menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan Gross Domestic Product (GDP) tertinggi di dunia.

Untuk mencapai target tersebut, Kementerian Investasi memproyeksikan Indonesia membutuhkan investasi sekitar US$545 miliar, di mana sekitar 10% di antaranya akan ditopang oleh sektor migas.

"Jadi dalam hitungan saya, sektor migas membutuhkan investasi sekitar US$68,1 miliar hingga 2040," ungkap Bahlil.

Di tahun-tahun mendatang, industri migas tidak hanya dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar dan transportasi. Pengembangan lapangan gas misalnya, akan memiliki peran kunci untuk pengembangan industri petrokimia.

Oleh karena itu saat ini pemerintah juga mendukung pengembangan dua proyek besar hilirisasi migas, keduanya berada di Indonesia timur di mana gasnya diambil dari blok Kasuri di Fakfak serta Berau di Bintuni.

Baca Juga: Pemerintah Siap Berikan Dukungan Fiskal untuk Investasi Hulu Migas

"Ada pengembangan pabrik pupuk dan blue ammonia di Fakfak dan Bintuni," kata Bahlil.

Sebagai pengelola kegiatan usaha hulu migas, SKK Migas telah mengusahakan pengutamaan kebutuhan gas domestic. Volume gas yang diekspor dikurangi secara bertahap, sehingga pada tahun 2012 pasokan gas domestic telah lebih tinggi daripada ekspor. Pada tahun 2022 rata-rata volume gas yang disalurkan untuk kebutuhan domestik telah mencapai 67% dari total penyaluran gas, sementara volume gas yang diekspor sekitar 33%.

Gas yang disalurkan untuk dalam negeri sebagian besar digunakan untuk mendukung pengadaan energi listrik, kemudian digunakan untuk industri pupuk, industry petrokimia dan industry lainnya.

Usaha Meningkatkan Kemampuan Pengusaha Daerah

Pemanfaatan gas di dalam negeri dengan hilirisasi juga akan mendorong pertumbuhan usaha para pengusaha domestik. Bahlil menggarisbawahi bahwa industri hulu migas tanah air bisa berpotensi besar menjadi kunci utama dalam perekonomian di daerah.

Oleh karena itu, pihaknya juga meminta para KKKS untuk berkolaborasi dengan pengusaha daerah dan mendukung usaha pembinaan pengusaha daerah sehingga masyarakat daerah juga bisa merasakan manfaat keberadaan cadangan migas di wilayahnya.

"Kita harus kolaborasi dengan pengusaha nasional, teman-teman di daerah, UMKM daerah. Jangan hanya membawa kontraktor dari Jakarta. Bina teman-teman daerah yang memenuhi syarat. Jangan menjadikan mereka hanya sebagai penonton. Binalah pengusaha di sekitar daerah operasi agar memiliki persyaratan yang dapat ikut mengerjakan proyek," ujar Bahlil.

Industri hulu migas akan menjadi prioritas untuk dijaga iklim investasinya karena sektor migas memiliki kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

"Untuk investasi, kita tetap dorong butuh kontribusi, postur di pertumbuhan ekonomi didorong sampai 35%. Konsumsi kita tekan sehingga keseimbangan pertumbuhan ekonomi berkualitas," ungkap Bahlil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI