Stock Split BBNI Segera Dilakukan Usai Direstui Pemegang Saham

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 20 September 2023 | 12:12 WIB
Stock Split BBNI Segera Dilakukan Usai Direstui Pemegang Saham
Gedung Bank BNI. (Dok: BNI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) Tahun 2023 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk telah memutuskan untuk menyetujui dua agenda penting. Pertama, mengenai rencana aksi korporasi pemecahan saham (stock split), dan kedua, membentuk susunan pengurus baru perseroan. Keputusan tersebut menghasilkan pemecahan saham beredar atau stock split dengan rasio 1:2.

Melalui keputusan ini, nilai nominal per Saham Seri A Dwiwarna dan Seri B akan mengalami perubahan dari Rp 7.500 menjadi Rp 3.750 dengan ketentuan: 1 saham Seri A Dwiwarna tetap sebagai saham Seri A Dwiwarna yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dengan nilai nominal Rp 3.750.

Sementara itu, 1 saham Seri A Dwiwarna akan berubah menjadi 1 saham Seri B yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia, dengan nilai nominal per saham sebesar Rp 3.750. Sementara nilai nominal per Saham Seri C akan turun dari Rp 375 menjadi Rp 187,5.

Berkaitan dengan pemecahan saham perseroan, RUPS-LB juga menyetujui perubahan pada Pasal 4 ayat (1) dan (2) Anggaran Dasar yang berkaitan dengan nilai nominal per saham.

Baca Juga: Simak Rencana BBNI Pecah Saham

Selain itu, rapat pada Selasa (19/9) ini menyetujui pemberian wewenang dan kuasa khusus kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi. Direksi berhak melakukan segala tindakan yang diperlukan terkait dengan pelaksanaan pemecahan saham perseroan.

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, menyatakan bahwa aksi korporasi ini bertujuan untuk meningkatkan minat investor ritel dalam berinvestasi pada saham perseroan dengan kode BBNI. Hal ini juga diharapkan akan memberikan dampak positif pada perkembangan pasar modal di Indonesia.

"Dengan rasio ini, investor dapat lebih meluas, terutama bagi investor perorangan atau ritel, karena harga saham perseroan menjadi lebih terjangkau. Langkah ini diharapkan akan memengaruhi positif aktivitas perdagangan di Bursa Efek, dan sekaligus mendorong likuiditas saham perseroan," ujar Royke dalam keterangan tertulis pada Rabu (20/9/2023).

Dalam tiga tahun terakhir, saham perseroan mendapatkan respons positif dari para investor. Pada penutupan perdagangan tanggal 31 Agustus 2023, harga saham perseroan mencapai Rp 9.175 per lembar, meningkat sebesar 79,9% dari posisi yang sama tiga tahun sebelumnya.

Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya atau secara Year-on-Year (YoY), harga saham perseroan naik sekitar 7,6%. Peningkatan ini lebih baik dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami penurunan sebesar 3,1% YoY dan Indeks LQ-45 yang juga melemah 5,9% YoY per tanggal 31 Agustus 2023.

Baca Juga: OJK Terbitkan Aturan Baru Modal Minimal, BNI: Agar Lebih Hati-hati Berinvestasi

Dari segi volume perdagangan di Bursa Efek Indonesia, selama periode Januari hingga Agustus 2023 atau secara Year-to-Date (YtD), saham perseroan memiliki rata-rata volume transaksi harian sekitar Rp 256 miliar.

"Aksi korporasi ini tidak akan berdampak pada kecukupan modal dan kinerja keuangan perseroan. Pemecahan saham juga tidak akan menyebabkan dilusi atau penurunan jumlah kepemilikan saham oleh pemegang saham perseroan," paparnya.

Dengan aksi korporasi ini, ia menilai jumlah lembar saham perseroan yang beredar akan meningkat secara proporsional. Sedangkan nilai nominal dan nilai pasar dari setiap lembar saham akan menyesuaikan secara proporsional.

Agenda kedua RUPS-LB ini juga menyetujui perubahan susunan pengurus perseroan. Keputusan para pemegang saham diharapkan dapat membantu BNI dalam menjadi Lembaga Keuangan yang unggul dalam layanan dan kinerja secara berkelanjutan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI