Siapa Pemilik Adakami, Pinjol yang Diduga Bikin Nasabah Bunuh Diri

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 20 September 2023 | 09:53 WIB
Siapa Pemilik Adakami, Pinjol yang Diduga Bikin Nasabah Bunuh Diri
Ilustrasi Adakami [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejauh ini, diketahui bahwa pemilik saham tertinggi di Adakami adalah FinVolution dan PT Paraduta Satya Wahana.

FinVolution adalah perusahaan besar di Tiongkok yang telah berpengalaman lebih dari 13 tahun di bidang big data dan pengendalian risiko AI. Perusahaan asing ini diketahui memiliki 80% saham Adakami.

Sementara itu, PT Paraduta Satya Wahana adalah perusahaan yang berhubungan dengan Northstar, sebuah perusahaan investasi terkemuka di Asia Tenggara. PT Paraduta Satya Wahana memiliki kepemilikan 20% saham Adakami.

Sedangkan untuk posisi CEO atau direktur utama Adakami ditempati oleh sosok Bernardino M Vega.

Baca Juga: Viral! Seseorang Bunuh Diri Karena Tak Sanggup Bayar Utang Pinjol

Bernardino M Vega adalah seorang profesional yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang teknik industri dan manajemen bisnis. Ia pernah bekerja di beberapa perusahaan seperti PT Pembangkit Energi Mandiri, Director di PT Korpindo Konsultasi, dan National Secretariat for Sub-Regional Cooperation.

Pria ini diketahui telah bergabung di Adakami sejak tahun 2018 dan bertanggung jawab atas pengembangan bisnis, operasional, dan strategi perusahaan.

Mengapa pemilik Adakami banyak dicari?

Ramainya pembicaraan tentang pemilik Adakami tentu bukan tanpa alasan. Pasalnya, pada bulan September 2023 ini ditemukan kisah viral menghebohkan media sosial, khususnya X (dulunya Twitter).

Seorang nasabah pinjol Adakami dikabarkan bunuh diri setelah mendapatkan banyak teror dari DC Adakami. Kisah ini dibagikan oleh akun @rakyatvspinjol yang mengaku sebagai keluarga korban.

Baca Juga: Warga Jakarta Pilih Belanja Pakai Pinjol Daripada Gunakan Uang Tabungan

Menurut akun tersebut, korban berinisial K meminjam uang di Adakami sebesar Rp9,4 juta dan harus mengembalikan Rp18-19 juta.

K mengalami kesulitan pembayaran dan telat bayar, sehingga mendapat teror berupa pesan penagihan yang kasar, telepon ke kantor yang mengganggu kinerja, dan order fiktif GoFood yang harus dibayar.

Akibat teror tersebut, K dipecat dari pekerjaannya sebagai pegawai honorer di salah satu kantor pemerintahan. K juga mengalami konflik dengan istrinya yang takut pulang ke rumah karena teror DC Adakami. K akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya pada bulan Mei 2023.

Kisah ini langsung menuai reaksi dari netizen yang mengutuk tindakan DC Adakami dan menuntut pertanggungjawaban dari pihak perusahaan. Beberapa netizen juga menyoroti profil pemilik Adakami dan mendesak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengambil tindakan tegas terhadap pinjol ilegal.

Kontributor : Hillary Sekar Pawestri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI