Suara.com - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas Dwi Soetjipto menyebut investasi yang berasal dari industri minyak bumi dan gas atau migas di 2023 bisa tembus di angka 15,5 miliar dolar AS.
Hal tersebut dikatakan Dwi Soetjipto saat membuka International Convention of Indonesia Upstream Oil and Gas 2023 atau ICIOG 2023 di Nusa Dua, Bali.
"Investasi migas di 2023 diprediksi tembus 15,5 miliar dolar AS, angka itu naik 28 persen dibanding 2022," kata Dwi Soetjipto, Rabu (20/9/2023).
Dwi menyebut, peningkatan produksi migas tentunya membutuhkan investasi, berdasarkan data SKK Migas, dalam tiga tahun terakhir, nilai investasi di sektor hulu migas terus mengalami kenaikan.
Baca Juga: Forum Leadership Hulu Migas 2023 Menjalin Sinergi Mendorong Peningkatan Investasi Hulu Migas
Peningkatan investasi akan mendorong kegiatan operasional hulu migas yang lebih masif, sehingga kegiatan seperti workover, well service, pemboran eksplorasi dan pemboran eksploitasi akan terus tertambah.
Oleh karena itu, kedepan butuh penguatan iklim investasi yang lebih memberikan kepastian sehingga payung hukum dalam bentuk undang-undang Migas tentu sangat diharapkan.
Mengusung tema “Advancing Energy Security through Sustainable Oil and Gas Exploration and Development”, penyelenggaraan ICIOG 2023 tidak hanya menyoroti isu-isu seputar kegiatan usaha hulu migas.
Konvensi bertaraf internasional ini juga berupaya mencari solusi terkait pelaksanaan kegiatan operasi yang rendah karbon sehingga industri hulu migas bisa turut berkontribusi dalam pencapaian target Net Zero Emission di Indonesia.
Solusi tersebut diharapkan bisa sejalan dengan upaya meningkatkan produksi migas nasional demi tercapainya target produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD).
Baca Juga: Dorong Investasi, SKK Migas Kumpulkan Pemangku Kepentingan Hulu Migas di ICIOG 2023
Selain itu, peluang-peluang terkait penerapan Carbon Capture Storage/Carbon Capture, Utilization and Storage (CCS/CCUS) di Indonesia turut dijajaki.