Suara.com - Indonesia segera memasuki puncak bonus demografi pada tahun 2030 mendatang. Di masa itu, jumlah berusia produktif akan lebih banyak dibandingkan non produktif.
Dalam rangka mengoptimalkan hal tersebut, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengoptimalkan layanan Karirhub dan Job Fair Virtual yang terintegrasi dalam sistem layanan ketenagakerjaan SIAPKerja.
Melalui langkah ini, Kemnaker dapat menjembatani dan mempertemukan antara pencari kerja dan pemberi kerja. Penyinergian kerja ini dilakukan dengan mengoptimalkan layanan Karirhub dan Job Fair Virtual yang terintegrasi dalam sistem layanan ketenagakerjaan SIAPKerja.
“Penyelenggarakan Pengelola Karirhub dan Job Fair Virtual Bagi Dinas Ketenagakerjaan Provinsi dan Kabupaten/Kota Wilayah Bali, NTB, dan NTT adalah pendekatan yang paling optimal dalam konteks kekinian. Bahwa teknologi informasi merupakan media yang sangat berperan untuk menunjang efektivitas kinerja kita dalam mempertemukan pencari kerja dan pemberi kerja,” kata Anwar Sanusi saat membuka kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengelola Karirhub dan Job Fair Virtual Bagi Dinas Ketenagakerjaan Provinsi dan Kabupaten/Kota Wilayah Bali, NTB, dan NTT, melalui sambungan video, Selasa, (19/9/2023).
Baca Juga: Sejumlah Pejabat Fungsional Kemnaker Dilantik, Sekjen: Harus Miliki Kompetensi dan Integritas
Menurut Anwar Sanusi, adanya sistem layanan ketenagakerjaan, bukan hanya memudahkan dalam mempertemukan supply and demand pasar kerja, namun juga menjadi database bagi pembangunan ketenagakerjaan nasional.
“Kalau sudah terkumpul data dari daerah, maka kita memiliki data Karirhub yang sangat lengkap untuk digunakan siapapun, baik itu supply, demand, maupun kewirausahaan,” ujarnya.