Pasar Tanah Abang Sepi Bak Kuburan, Pedagang Banyak yang Bangkrut

Selasa, 19 September 2023 | 14:30 WIB
Pasar Tanah Abang Sepi Bak Kuburan, Pedagang Banyak yang Bangkrut
Banyak toko-toko tutup di Blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (14/9/2023). [Suara.com/Faqih]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para pedagangan Tanah Abang kini menghadapi kondisi cukup memprihatinkan, pasalnya mereka mengalami penurunan omzet yang sangat signifikan imbas sepinya pembeli yang datang.

Sekjen Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Reynaldi Sarijowan bahkan mengatakan tak sedikit dari para pedagang tersebut terpaksa harus gulung tikar alias bangkrut. Para penjual yang bangkrut sebagian besar adalah pedagang tekstil.

"Sebenarnya IKAPPI sudah menyampaikan ini beberapa saat yang lalu bahwa pedagang tekstil diseluruh Indonesia tidak hanya di Tanah Abang termasuk di pasar-pasar tradisional juga mengalami kebangkrutan," kata Reynaldi dalam pesan singkatnya, Selasa (19/9/2023).

Menurut dia sepinya pembeli ini imbas kehadiran media sosial atau social ecommerce seperti Tiktok Shop yang saat ini marak digunakan.

Baca Juga: Profil Muzdalifah: Perempuan Konglomerat Punya Bisnis Berlimpah

"Saat ini kita berhadapan pada salah satu media sosial yang menjual barang-barang dari luar contoh Thailand, Tiongkok, dan beberapa negara lain. Sedangkan pemerintah tidak melakukan advokasi pendampingan terhadap pedagang untuk melakukan penjualan di online shop juga," katanya.

Dirinya pun berharap agar pemerintah bisa bekerjasama dengan beberapa aplikasi seperti TikTok, Shopee dan beberapa aplikasi lainnya untuk dapat mendorong agar algoritma pedagang-pedagang UMKM RI dapat diperkuat.

"Kami yakin bahwa jika ada keberpihakan dari pemerintah dan dapat mendorong agar aplikasi-aplikasi tersebut justru menampakkan keunggulan umkm kita atau produk dalam negeri kita itu akan bisa membantu masyarakat kita atau umkm kita untuk bertahan," paparnya.

Disisi lain Reynaldi juga mengatakan para pedaganga juga harus berhadapan pada gempuran produk luar yang harganya jauh lebih murah dari produk dalam negeri. "Disini kehadiran pemerintah di harapkan dan mencari solusi agar ada titik temu antara modernisasi berjualan dapat juga digunakan oleh pedagang-pedagang kita yang masih kecil," katanya.

Kondisi toko-toko di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat yang tutup. (Suara.com/Faqih)
Kondisi toko-toko di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat yang tutup. (Suara.com/Faqih)

Sementara itu fakta yang IKAPPI temui ada penurunan omzet 60% secara keseluruhan pasar-pasar tekstil dan untuk pasar tematik seperti Tanah Abang mengalamai penurunan hingga 75%.

Baca Juga: Regulasi Jual Beli Online Diklaim Pro UMKM, Tiktok Tidak Boleh Jualan

"Kita harapkan agar pemerintah melakukan upaya serius dalam menjaga agar eksistensi pasar tradisional yang mengutamakan tawar-menawar, silaturahmi tetap terjaga walaupun di online shop," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI