Suara.com - Korban pinjaman online (Pinjol) terus mencuat ke publik, bahkan tidak segan korban pinjol justru bunuh diri. Hal ini terjadi pada seseorang yang mengakhiri hidup demi menghindari teror pinjol yang viral di media sosial X.
Seperti dilansir dari akun @rakyarvspinjol, terdapat unggahan tangkapan layar yang mengaku sebagai korban pinjol AdaKami. Akhirnya, korban tersebut merasa frustasi dengan ditagih dan amengakhiri hidup.
"Aku mau cerita tentang korban kebrutalan terror DC pinjol legal Adakami yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri ya," tulis akun tersebut yang dikutip, Selasa (19/9/2023).
Dalam tangkapan layar tersebut, keluarga yang terjerat pinjol itu terpaksa bunuh diri akibat tidak mampu membayar utang di AdaKami. Sebelum bunuh diri Teror dan cacian hingga menjurus ke pemecatan dari pekerjaan membuat korban pinkol makin terpuk.
Baca Juga: Gali Lubang Tutup Lubang Medco Energi, Tarik Utang Rp5,25 Triliun dari Mandiri
Keluarga korban memang sengaja tidak menghebohkan peristiwa bunuh diri ini, karena malu membuka aib almarhum.
Adapun, korban diketahui berinisial K dan meminjam dana sebesar Rp 9,4 juta di AdaKami. Namun, korban justru diminta pengembalian dana hingga Rp 19 juta.
"Korban adalah seorang suami dan ayah, yang memiliki seorang anak balita perempuan. Usia anaknya masih 3 tahun. Keluarga sudah sepakat untuk tidak kasus in dan up cerita ini untuk menjaga nama baik korban," tulis akun tersebut.
Teror demi teror dihadapi K dari pihak kami yang akhirnya mengganggu kinerja K. Alhasil, K dipecat dari kantornya yang sebagai honorer di salah satu kantor pemerintah dengan kontrak 5 tahun lalu.
Lembaga pemerintahan itu menilai teror telpon dari AdaKami yang masuk ke kantor sudah mengganggu.
Baca Juga: Warga Jakarta Pilih Belanja Pakai Pinjol Daripada Gunakan Uang Tabungan
Namun, kesulitan yang dialami K ternyata tak diumbar ke keluarganya. K justru menutupi pemecatannya dengan alasan SK- nya tidak diperpanjang.
"Menerima kabar K dipecat, keluarga pun membantu ala kadarnya tanpa mengetahui akar permasalahannya. Setelah dipecat, istri dan anaknya pun pulang ke rumah orang tua-nya," tulis akun tersebut.
Setelah teror telpon, penagih utang AdaKami pun terus meneror dengan cara yang berbeda. Kali ini, order fiktif dari Gojek maupun Gofood mulai berdatangan. Dalam satu hari, 5-6 order fiktif selalu datang ke rumah K, kabar baiknya ada tetangga yang baik untuk membayar orderan fiktif tersebut.
"Tapi karena order fiktif gofood datangnya setiap hari, tetangga pastinya tidak akan bisa bantu terus-terusan untuk selamanya. Keluarga besar kemudian berusaha untuk mediasi K dengan istri nya. Disitulah K mulai terbuka dan share inti permasalahannya apa. Kenapa dia dipecat dan order fiktif terjadi adalah karena dia memiliki tunggakan di Adakami," tulis akun tersebut.
Mendengar teror dari pinjol Adakami yang menimpa suaminya, istri K justru menolak untuk pulang, karena takut. Tepat 2 hari setelah percobaan mediasi, istri menolak pulang ke rumah dan teror masih terus berlanjut.
"K, mengakhiri hidup nya dengan cara bunuh diri. K menghembuskan napas terakhirnya pada bulan Mei 2023," tulis akun tersebut.