Segini Nilai Kerugian RI Jika Pembangunan Rempang Eco City Gagal

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 18 September 2023 | 15:47 WIB
Segini Nilai Kerugian RI Jika Pembangunan Rempang Eco City Gagal
Rempang [suara.com/elizagusmeri]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan nilai kerugian yang didapat Indoneisa jika pembangunan di Pulau Rempang Gagal. Menurut dia, sudah ada investor asal China yaitu Xinyi Group yang akan berinvestasi USD 11,5 miliar atau setara Rp 174 triliun sampai 2080.

Jika pembangunan di Pulau Rempang gagal dan terus berkonflik, maka Indonesia tidak bisa mendapatkan nilai investasi yang begitu besar itu.

"Ini investasinya total Rp 300 triliun lebih, tahap pertama itu Rp 175 triliun. Kalau ini lepas, itu berarti potensi pendapatan asli daerah (PAD) dan penciptaan lapangan pekerjaan untuk saudara-saudara kita di sini itu akan hilang," ujar Bahlil dalam keterangan tertulis yang dikutip, Senin (18/9/2023).

Untuk diketahui, Rempang Eco City memiliki luas lahan hingga 17.000 hektare (ha). Sebagian besar lahan, bilang Bahlil, sekitar 10.000 ha adalah kawasan hutan lindung, dengan begitu hanya sekitar 7.000 ha lahan yang bisa dikelola.

Baca Juga: Profil Xinyi, Investor Pulau Rempang yang Kucurkan Dana Rp381 Triliun

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia ditemani pengacara sekaligus pemegang saham Holywings Hotman Paris Hutapea memberikan keterangan pers usai melakukan peninjauan lapangan kegiatan usaha Holywings Group di Gunawarman, Jakarta Selatan, Jumat (15/7/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia ditemani pengacara sekaligus pemegang saham Holywings Hotman Paris Hutapea memberikan keterangan pers usai melakukan peninjauan lapangan kegiatan usaha Holywings Group di Gunawarman, Jakarta Selatan, Jumat (15/7/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Sementara, untuk kawasan industri yang dibangun di kawasan Pulau Rempang tahap pertama seluas 2-3 ribu ha.

Soal penyiapan lahan pergeseran pemukiman warga, Bahlil memastikan adanya hunian baru untuk 700 kepala keluarga yang terdampak pembangunan Rempang Eco City tahap pertama. Hunian baru dibangun dengan memakan waktu 6-7 bulan.

Sambil menunggu hunian dibangun, para warga yang terdampak juga akan mendapatkan uang dan tempat tinggal semantara.

"Pertama, pemerintah telah menyiapkan tanah seluas 500 meter persegi per Kepala Keluarga. Yang kedua adalah rumah dengan tipe 45 yang nilainya kurang lebih sekitar Rp 120 juta. Dan yang ketiga adalah uang tunggu transisi sampai dengan rumahnya jadi, per orang sebesar Rp 1,2 juta dan biaya sewa rumah Rp 1,2 juta," jelas dia.

"Termasuk juga dengan tanam tumbuh, keramba ikan, dan sampan di laut. Semua ini akan dihargai secara proporsional sesuai dengan mekanisme dan dasar perhitungannya. Jadi yakinlah bahwa kita pemerintah juga punya hati," pungkas dia.

Baca Juga: Demi Investasi, Bahlil Sebut Pengembangan Pulau Rempang Harus Tetap Berjalan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI