Untung Rugi Jika Indonesia Pilih OECD Dibanding BRICS, Jokowi Jadi Penentu

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 18 September 2023 | 08:31 WIB
Untung Rugi Jika Indonesia Pilih OECD Dibanding BRICS, Jokowi Jadi Penentu
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, Presiden China Xi Jinping, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Perdana Menteri India Narendra Modi dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berpose untuk foto keluarga BRICS pada KTT BRICS 2023 di Sandton Convention Center di Johannesburg, Afrika Selatan, 23 Agustus 2023. ANTARA/REUTERS/Gianluigi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ramai diperbincangan apakah Indonesia pilih OECD atau BRICS untuk keuntungan ekonomi Indonesia baik secara regional maupun global. Lantas, apa untuk rugi jika Indonesia gabung OECD atau BRICS? Berikut ulasannya.

OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) dan BRICS (singkatan dari Negara Brazil, Rusia, India, China, dan South Afrika), masing-masing memiliki strategi di sektor ekonomi dalam skala regional maupun global.

Baik OECD maupun BRISC, kedua organisasi ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Lantas, Indonesia pilih OECD atau BRICS? 

Presiden Joko Widodo dikabarkan lebih memilih Indonesia untuk bergabung dan menjadi anggota Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) dari pada dengan BRICS (Brazil, Russia, India, China, and South Africa).

Sejumlah pihak menganggap langkah ini sebagai pilihan aman bagi Jokowi agar tetap bisa menjalin hubungan baik dengan kedua pihak.

Terkait keinginan Indonesia gergabung dengan keanggotaan OECD, Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan menyampaikan bahwa Presiden berharap agar proses keanggotaan dengan OECD dapat berjalan lancar dan cepat.

Terlebih lagi, Indonesia telah banyak melakukan berbagai reformasi guna memperkuat perekonomiannya yang ternyata sejalan dengan persyaratan untuk masuk keanggotaan OECD.

Dengan demikian, jika Indonesia akan atau ingin masuk anggota OECD, maka Indonesia tak perlu memulai dari nol. Sebab, sudah ada bidang-bidang reformasi di Indonesia yang sejalan dengan kebutuhan OECD.

Selain itu, keinganan Jokowi untuk membawa Indonesia bergabung dengan OECD juga turut meminta dukungan Prancis. Berharap dipermudahkan prosesnya untuk masuk keanggotaan OECD.

Baca Juga: Jokowi Punya Info Intelijen Partai Politik, Golkar: Presiden Negara Barat Aja Tahu Pergerakan Parpol Asing

Adapun alasan presiden membawa Indonesia untuk bergabung OECD karena  ini menjadi langkah baik untuk Indonesia menjadi negara maju. Kepada Presiden Macron, Jokowi juga menanyakan mengenai cara kerja anggota OECD hingga optimalisasi manfaatnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI