Suara.com - Kejadian mengenakan terjadi pada penumpang Penerbangan Batik Air rute Makassar-Jakarta. Pasalnya, listrik di dalam pesawat Batik Air tersebut tiba-tiba mati yang membuat penumpang kalang kabut kepanikan dan kepanasan.
Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan, sebenarnya penerbangan tersebut berlangsung dengan lancar, dan pesawat mendarat secara normal di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.
Selanjutnya, proses penanganan di darat dilaksanakan secara baik oleh tim layanan darat (ground staff). Namun, setelah pesawat mendarat dan diparkir di tempatnya, pemasokan tenaga listrik dari peralatan darat (ground power unit) mengalami gangguan yang tidak terduga.
"Hal tersebut yang mengakibatkan keterlambatan dalam menyediakan tenaga listrik tambahan untuk pesawat yang telah parkir dengan sempurna," ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip, Jumat (15/9/2023).
Baca Juga: Pesawat Listriknya Mati, Kemenhub Layangkan Teguran ke Batik Air
Danang mengklaim, maskapai telahmengambil langkah-langkah yang diperlukan sebagai upaya penanganan hal dimaksud, termasuk penggantian peralatan.
Meskipun, proses ini membutuhkan waktu tambahan, Batik Air memastikan bahwa semua langkah yang diambil dilakukan untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan penerbangan.
"Batik Air, anggota dari Lion Air Group, menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada semua tamu (sebutan penumpang) atas ketidaknyamanan yang terjadi pada (07/ 09) sehubungan layanan penerbangan berjadwal nomor ID-6293 yang berangkat dari Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Maros, Sulawesi Selatan (UPG) menuju Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten (CGK)," kata dia.
Diberi Teguran Keras
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Maria Kristi Endah Murni sangat menyayangkan atas ketidaknyamanan yang dialami penumpang pesawat Batik Air PK-LAT dengan nomor penerbangan BTK 6293 rute Makassar - Jakarta pada Kamis (7/9) lalu.
Baca Juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Alami Insiden Sebelum Operasional, Begini Kata Kemenhub
Berdasarkan laporan yang diterima, pesawat Batik Air mengalami insiden pada proses penurunan penumpang sesaat setelah tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Pesawat mengalami tidak berfungsinya air conditioning dan padamnya lampu cabin, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan penumpang.
"Kami menegaskan bahwa keselamatan dan keamanan penerbangan seluruh penumpang serta awak pesawat adalah prioritas utama. Kami memahami kekhawatiran dan ketidaknyamanan penumpang akibat padamnya lampu dan AC yang tidak berfungsi. Untuk itu selaku regulator kami telah memberikan teguran keras kepada Batik Air dan secara paralel melakukan investigasi atas kejadian tersebut," ujar Kristi yang dikutip, Kamis (14/9/2023).
Ditjen Hubud dalam surat teguran kerasnya meminta kepada PT Batik Air Indonesia untuk segera:
1. Menyampaikan langkah-langkah penanganan keluhan penumpang yang dilakukan oleh PT Batik Air dan langkah-langkah perbaikan dengan melakukan root cause analysis guna menemukan penyebab masalah tersebut kepada Ditjen Perhubungan Udara.
2. Meningkatkan kapabilitas komunikasi pada personil terkait dengan kegiatan penerbangan penumpang dan unit kerja terkait di Bandar Udara.
3. Meningkatkan kesiapan personil, prosedur, dan fasilitas dalam pelaksanaan kegiatan penerbangan.
Laporan awal yang diterima bahwa pesawat mengalami kendala operasional saat proses menurunkan (disembark) penumpang. Kronologi kejadian sesuai laporan adalah pada 7 September 2023, pesawat PK-LAT Airbus A320 Batik Air melakukan penerbangan BTK 6293 dari Makassar menuju Jakarta.