Suara.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) buka suara terkait adanya insiden yang terjadi pada Kereta Cepat Jakarta-Bandung jelang pengoperasional. Salah satunya, kebakaran pada atap Stasiun Halim yang tejadi Senin (11/9/2023) dini hari lalu.
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati memastikan, insiden kebakaran itu sebenarnya mempengaruhi area pelayanan kereta cepat. Menurut dia, insiden itu juga telah diselesaikan secara optimal oleh PT KCIC.
"Kami berharap tidak akan menganggu rencana-rencana ke depan," ujar Adita yang dikutip, Rabu (14/9/2023).
Meski demikian, Adita menyebut, operasional kereta cepat secara komersial akan sesuai target yaitu 1 Oktober 2023. Akan tetapi, operasional kereta cepat itu masih menunggu proses sertifikasi izin operasi yang akan dikeluarkan Kemenhub melalui Ditjen Perkeretaapian.
Baca Juga: Perhatian! Kereta Cepat Jakarta-Bandung Hanya Miliki 4 Stasiun, Ini Daftarnya
"Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk sertifikasi operasi ini. Kami berharap dalam kurun waktu hingga beberapa minggu ini bisa dipenuhi oleh KCIC," imbuh Adita.
Sebelumnya, Corporate Secretary PT KCIC, Eva Chairunisa memastikan, situasi di area Stasiun KA Cepat Halim seluruhnya juga dalam kondisi yang aman dan tidak ada gangguan. Tidak ada kerusakan yang terjadi di area dalam maupun luar Stasiun Halim.
"KCIC juga telah berkordinasi dengan WIKA sebagai kontraktor dan Pemadam Kebakaran Jakarta Timur untuk melakukan penanganan dan situasi dapat dikendalikan dengan baik," ujar Eva dalam keterangan tertulis yang dikutip, Selasa (12/9/2023).
Dia juga memastikan, kebakaran ini tidak membuat proses uji coba kereta cepat terhenti. PT KCIC memastikan bahwa saat ini pelaksanaan uji coba sarana KA Cepat terus berjalan lancar sesuai jadwal yang ditetapkan.
"Perjalanan pengujian KA Cepat hari ini pada Senin (11/9) dapat dilakukan dari Stasiun Tegalluar hingga ke Halim dan sebaliknya dengan aman dan lancar," imbuh Eva.
Baca Juga: LRT Jabodebek Beroperasi Sampai Malam, Ini Jadwal Terbarunya