Suara.com - Para pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta mengalami penurunan omzet. Pasar yang dikenal luas sebagai pusat mode itu disebut-sebut mulai sepi pembeli.
Perjalanan Pasar Tanah Abang dari ramai hingga sepi pembeli pun menarik untuk ditilik kembali. Fenomena ini tak lepas dari pergantian tren berbelanja dari offline menjadi online. Terlebih dengan munculnya platform-platform belanja murah seperti Shopee, Tokopedia, dan kini Tiktok Shop. Platform-platform ini dinilai lebih unggul karena menawarkan produk – produk impor.
Sejumlah pedagang di Pasar Tanah Abang pun mengeluhkan sepinya dagangan mereka di sosial media. Dalam sebuah postingan yang diunggah ulang oleh akun Instagram @nenktainment, tampak potret Pasar Tanah Abang yang sepi pembeli.
Bahkan di salah satu lorong pasar tersebut tidak tampak pembeli satu pun yang terlihat. Hanya ada beberapa penjual yang menunggu dan berharap dagangan bisa laku terjual.
Baca Juga: Produk China Banjiri Pasar RI, Disebut Penjajahan Era Modern
Hal ini pun membuat salah seorang pedagang gusar dan mengeluhkan kondisi pasar yang tak lagi ramai seperti dulu. "Suasana Tanah Abang saat ini hari Sabtu tanggal 12 Agustus 2023," kata salah satu pedagang,
Pedagang tersebut menambahkan bahwa kini pasar sepi kendati di akhir pekan. Ia pun mencolek pemerintah untuk tidak abai dalam hal ini. "Ayo dong pemerintah buka mata. Tanah Abang sekarang seperti ini, ini hari Sabtu. Yang dulu setiap Sabtu dan Minggu itu ramai, sekarang?" tulisnya dalam narasi video tersebut. Padahal, sebelum pandemi Covid-19, pasar ini masih tampak ramai.
Perjalanan Pasar Tanah Abang sebagai pusat bisnis pun sebenarnya tak bisa dianggap enteng. Pasar Tanah Abang dulu dikenal dengan Pasar Sabtu yang berdiri sejak tahun 1735. Yustinus Vinck adalah sosok yang dikenal sebagai pendiri pasar perdagangan tersebut atas izin dari Gubernur Jenderal Abraham Patramini.
Tidak hanya dikenal dengan Pasar Sabtu, kabarnya orang-orang Belanda pada saat itu juga memanggil Pasar Tanah Abang dengan sebutan De Nabang. Konon, di sana terdapat banyak pohon nabang atau pohon palem yang tertanam di sekitar kawasan tersebut.
Lambat laun, kawasan Pasar Tanah Abang tumbuh cukup pesat dengan ribuan pedagang yang hadir berjualan di sana. Waktu operasional atau jam buka Pasar Tanah Abang adalah setiap hari Senin hingga Minggu, mulai pagi hingga sore hari.
Baca Juga: Video Marahnya Viral, Ternyata Baim Wong Cuma Ingin Tambah Lapak Streaming Jualannya Ke Shopee Live
Bangunan pasar pun tampak lebih mewah, dengan adanya perbaikan gedung di setiap bloknya, dan juga hadir gedung bertingkat yang cukup tinggi. Tidak hanya itu, seperti halnya Pasar Tanah Abang Metro, Blok A, dan Blok B telah dilengkapi dengan fasilitas AC.
Sayangnya, Pasar Tanah Abang terus menjadi perhatian warga karena lokasi di luar gedung pun dipenuhi oleh pedagang kaki lima (PKL). Belum lagi kemacetan yang tampaknya selalu saja hadir setiap harinya. Ditambah lagi dengan tingkat kriminalitas yang menjadi ketakutan orang-orang jika berada di sana.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni