Suara.com - Petani tembakau merasa bersyukur, karena musim tanam tahun ini sangat berhasil dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hasil panen tembakau jauh lebih berkualitas dibandingkan dengan tahun lalu, dan diproyeksikan jumlah hasil produksinya juga mengalami peningkatan.
Wakil Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jember Abdurrahman mengatakan para petani tak hentinya bersyukur karena kondisi pertanian tembakau yang sangat baik tahun ini.
"Kualitas hasil panennya lebih baik dari tahun kemarin. Ini baru musim petik pertama sudah terlihat peningkatan, proyeksinya sampai akhir musim panen nanti akan lebih tinggi dari produktivitasnya," ujarnya yang dikutip, Selasa (12/9/2023).
Abdurrahman melanjutkan, ada perluasan areal tanam tembakau di Jember sebanyak 30-40% dari tahun sebelumnya sehingga hasil panen juga lebih banyak.
Baca Juga: Bagi Hasil Cukai dan Tembakau, Pasuruan 'Rajanya' Tembus Rp380 Miliar
"Persediaan tembakau menjadi dua kali lipat lebih banyak dari sebelumnya. Kalau tahun lalu ‘kan agak kurang persediaan tembakau," kata dia.
Abdurrahman mengatakan,faktor cuaca, pola tanam, dan kualitas bibit menjadi faktor pendukung dari baiknya kualitas hasil panen tembakau.
"Sebagian petani sudah bisa mengakses update prakiraan cuaca di mana menurut BMKG tahun ini kemaraunya panjang, dan ini yang diharapkan oleh petani tembakau karena proses pengeringannya membutuhkan sinar matahari," imbuh dia.
Abdurrahman menambahkan bahwa petani sudah lebih sigap dalam pengolahan dan perawatan tembakau. "Harapannya produksinya bisa lebih tinggi dan mutunya bisa lebih baik. Sehingga pada akhirnya pendapatan petani bisa meningkat dan tingkat kesejahteraannya juga akan terwujud," jelas dia.
Petani tembakau daerah Kalisat di Jember, Totok Wahyudi mengatakan peningkatan kualitas hasil tanam sudah terlihat pada panen pemetikan pertama daun bawah tembakau. "Tanamannya bagus dan cuacanya normal tidak seperti tahun lalu yang kadar airnya tinggi, jadi kualitas dan produktivitas tembakau kasturi tahun ini otomatis lebih baik," beber dia..
Baca Juga: 97% Pekerja di Industri Hasil Tembakau di Jatim adalah Kaum Hawa
Totok menjelaskan saat ini terjadi peningkatan 2-3 kuintal per 1 hektare pertanian tembakau. Dengan kondisi pertanian tembakau yang membaik ini, Totok berharap sampai akhir musim panen nanti hasil tembakau akan terus terjaga dan menguntungkan bagi para petani.
"Dari daun bawah saja sudah terlihat kenaikan, padahal petani yang panen masih 20%. Panen raya di Kalisat pada pertengahan September diproyeksikan akan berhasil," pungkas Totok.