Suara.com - Ditengah pergerakan saham yang sedang melesat tinggi, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) secara terang-terangan bakal melakukan sejumlah aksi korporasi yang bakal dilakukan dalam waktu dekat.
Hal tersebut merupakan jawaban atas pertanyaan Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait pergerakan likuiditas saham MEDC selama 7 hari bursa belakangan yang naik signifikan.
Dalam jawaban emiten migas milik keluarga Panigoro ini atas pertanyan regulator bursa, Senin (12/9/2023) bahwa perseroan telah meneken perjanjian untuk melakukan pengambil alihan 20 persen non-operating participating interest di asset produksi yang berlokasi di Timur Tengah, dari operator yang akan tetap bertindak sebagai operator dan terus memegang kepemilikan mayoritas participating interest-nya di asset tersebut serta mengoperasikannya.
“Perseroan akan melaksanakan kewajiban untuk melakukan keterbukaan informasi pada akhir hari kerja kedua setelah transaksi dinyatakan efektif secara hukum. Transaksi ini diperkirakan akan dituntaskan pada akhir tahun 2023,” terang manajemen MEDC dikutip Selasa (12/9/2023).
Baca Juga: Berhasil Transformasi, Saham BRI Diproyeksi Terus Naik di Semester II-2023
Selain itu, MEDC menyampaikan, bahwa anak perusahaannya, yakni Medco Power Global beserta mitra konsorsiumnya (Pacific Solar Energy Ltd. dan Gallant Venture Ltd.) telah mendapatkan Penunjukan Secara Bersyarat (Conditional Award) untuk mennyalurkan 600 MWp proyek listrik bertenaga matahari ke Singapura lewat Energy Market Authority of Singapore pada awal September 2023.
Di samping itu, MEDC telah menandatangani Perjanjian Jual Beli untuk menjual kepemilikan efektif working interest sebesar 31,88 persen di Block 12W (ChimSao), sebuah lapangan minyak produksi di Vietnam yang dioperasikan oleh Harbour Energy. Transaksi ini diharapkan rampung sebelum akhir tahun 2023.
Selanjutnya, MEDC menduga kenaikan harga saham perseroan juga ditopang kenaikan harga minyak dalam beberapa minggu belakangan.
Terakhir, saham PT Amman Mineral International Tbk (IDX: AMMN) mengalami peningkatan sejak IPO. Pada AMMN, perseroan memiliki kepemilikan saham sebesar 20,92 persen.
Berdasarkan pantauan saham MEDC bergerak liar sejak perdagangan tanggal 1 September 2023 setelah dibuka pada level Rp1.075 per lembar dan ditutup pada level Rp1.290 per helai.
Baca Juga: Kinerja BRI Diproyeksi Akan Lebih Baik, Berikut Beberapa Faktornya Menurut Analis
Tren itu berlanjut hingga mencapai level Rp1.355 per lembar pada penutupan perdagangan bursa tanggal 11 September 2023. Dengan demikian, saham MEDC telah naik 26,04 persen dalam 7 hari bursa.