Suara.com - PT PP Presisi Tbk atau PPRE berusaha untuk meningkatkan tata kelola perusahaan dengan baik. Hal ini sebagai upaya agar bisnis bisa berjalan dengan kaidah-kaidah yang telah diterapkan.
Sekretaris Perusahaan PP Presisi, Dyah Novian Tri Hadini mengatakan, salah satu upaya untuk menuju tata kelola baik dengan cara penerapan Governance, Risk dan Compliance atau GRC.
"Kami percaya bahwa penerapan GRC (Governance, Risk dan Compliance) akan mendukung dan meningkatkan kinerja bisnis yang berkelanjutan dan juga sebagai bentuk pertanggungjawaban serta menambah kepercayaan publik," ujarnya yang dikutip, Jumat (8/9/2023).
Dalam kesempatan ini, PP Presisi meraup 2 penghargaan sekaligus dalam ajang bergengsi Top GRC Awards 2023 yaitu Top GRC Awards 2023 #Star 4 dan The Most Committed GRC Leader 2023 kepada Direktur Utama Bapak I Gede Upeksa Negara.
Baca Juga: PPRE Rampungkan Infrastruktur Pertambangan Milik Hengjaya Mineralindo
Top GRC Awards 2023 #Star 4 merupakan penghargaan bagi Perusahaan yang telah memiliki sistem, infrastruktur, dan implementasi yang terkait dengan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG), Manajemen Risiko, dan Manajemen Kepatuhan, serta pemanfaatan teknologi digital diperusahaannya, berada ditingkat yang sangat Baik, sehingga dapat mendukung keberhasilan implementasi GRC-nya dan peningkatan kinerja bisnis Perusahaan yang berkelanjutan.
"Dengan perolehan penghargaan ini memotivasi PP Presisi untuk terus meningkatkan implementasi GRC dalam proses bisnis Perseroan. PP Presisi akan terus berkomitmen untuk meningkatkan dan mengedepankan penerapan tata kelola, kepatuhan, dan menerapkan risk management dengan sebaik mungkin," kata Dyah
Fokus di Jasa Pertambangan
PP Presisi mulai fokus menggarap konstruksi pada bidang jasa pertambangan. Pada kontruksi jasa pertambangan perseroan akan mengerjakan mining development infrastructure seperti pekerjaan pembangunan dan maintenance jalan hauling dan pembangunan infrastruktur tambang lainnya.
Selain itu, pekerjaan mining contractor yakni mulai dari pengupasan lapisan tanah penutup (overburden) hingga pengangkutan ore nickel (hauling services).
Baca Juga: Selesai Dibangun, Jembatan Makarti Bisa Jadi Solusi Logistik Pertambangan di Morowali
Untuk tahun 2023, PPRE menargetkan peningkatan kontrak baru pada lini bisnis jasa pertambangan sebagai kontraktor utama yang diproyeksikan mencapai lebih dari 50-60 persen. Angka itu bahkan melebihi pencapaian di tahun lalu.
Keberhasilan PPRE dalam perolehan kontrak baru di sektor jasa pertambangan pada tahun 2022 yang mencapai 55 persen dari total kontrak, PPRE optimis untuk terus berfokus pada perolehan kontrak baru di sektor jasa pertambangan nikel sebagai sumber recurring income Perseroan dengan jangka waktu kontrak yang lebih panjang.
"Kami percaya saat ini adalah waktu yang tepat untuk memfokuskan sumber daya dan energi kami di sektor jasa pertambangan seperti perolehan kontrak baru dengan target kontrak baru dalam rentang Rp 6-7 triliun, atau meningkat 20-30 persen dari tahun sebelumnya, yang mana perolehan kontrak pada jasa pertambangan terus meningkat dari tahun ketahun sesuai dengan target Perseroan," ujar Direktur Utama PT PP Presisi Tbk, I Gede Upeksa Negara dalam keterangannya.