Emiten Tambang Sandiaga Uno Lagi Gencar Cari 'Harta Karun' Selain Emas

Jum'at, 08 September 2023 | 11:10 WIB
Emiten Tambang Sandiaga Uno Lagi Gencar Cari 'Harta Karun' Selain Emas
Lokasi Tambang Emas Tujuh Bukit Milik PT Merdeka Copper Gold Tbk (Fadil)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Emiten tambang mineral yang sahamnya dimiliki Sandiaga Uno PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) sedang gencar-gencarnya mencari harta karun mineral lain dilokasi Tambang Emas Tujuh Bukit.

Harta karun tersebut adalah tembaga, diberi nama proyek 'Tembaga Tujuh Bukit' perseroan berharap aktivitas penambangan dapat mulai beroperasi pada 2026 atau 2027.

Saat ini perseroan melalui anak usahanya PT Bumi Suksesindo (BSI) sudah melakukan pengeboran atau driling untuk mencari tembaga usai ketersediaan emas di tambang tersebut menipis.

"Pembangunan yang diharapkan dalam tiga sampai empat tahun ke depan bisa selesai tahap studi kelayakan dan konstruksi sehingga bisa berproduksi,” kata Chief External Affairs MDKA Boyke Poerbaya Abidin saat kunjungan media ke lokasi proyek Tembaga Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (7/9/2023).

Baca Juga: Mau Beli Kapal Baru, Trans Logistik Perkasa Tarik Kredit Rp1 Triliun di BCA

Sedikit informasi saja tambang tembaga ini terletak dibawah Tambang Emas Tujuh Bukit yang saat ini sedang dijalankan oleh perseroan. Proyek Tembaga Tujuh Bukit digadang-gadang merupakan salah satu proyek tembaga terbesar di dunia yang belum dikembangkan.

Proyek ini mengandung Sumber Daya Mineral 1,71 miliar ton bijih dengan kadar 0,47% tembaga dan 0,50 g/t emas yang mengandung sekitar 8,1 juta ton tembaga dan 27,4 juta ounces emas, termasuk Sumber Daya Terindikasi 442 juta ton dengan 0,60% tembaga dan 0,66 g/t emas. 

Kandungan bijih kelas dunia tersebut dapat dibandingkan dengan Tambang Tembaga Emas Batu Hijau di Sumbawa dan Tambang Grasberg di Kabupaten Mimika, Papua.

Studi kelayakan Pemerintah Indonesia untuk proyek tersebut telah selesai dan disetujui pada pertengahan 2022. Merdeka Copper Gold menargetkan proses perizinan lingkungan dapat selesai pada 2023 dan pembangunan dapat dimulai pada awal 2024.

Boyek menjelaskan perusahaan telah melakukan investasi signifikan terhadap proyek, termasuk untuk menjalankan eksplorasi sepanjang 1.890 meter, pengeboran penentu sumber daya, pemodelan geologi, dan studi teknis yang sedang berlangsung melalui sejumlah kerjasama dengan pihak perbankan. 

Baca Juga: Melihat Ladang Cuan Merdeka Copper Gold di Tambang Emas Tujuh Bukit

Sehingga dia percaya diri waktu operasi proyek Tembaga Tujuh Bukit dapat berusia hingga 40 tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI