Suara.com - Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2021 menunjukan bahwa perencanaan keuangan masyarakat Indonesia di masa pensiun ternyata masih minim.
Dari data OJK tersebut menunjukkan baru 6% masyarakat Indonesia yang sudah menyiapkan perencanaan di masa tuanya tersebut.
Hal ini sejalan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022 yang juga menunjukkan beban ketergantungan penduduk yang belum maupun tidak produktif terhadap usia produktif mencapai 44,67 persen. Artinya, hampir setengah dari 100 penduduk usia produktif merupakan usia nonproduktif.
Chief of Partnership Distribution Sinarmas MSIG Life Inasari A. Atmodjo mengatakan seharusnya masa pensiun adalah saatnya seseorang dapat menikmati hidup sepenuhnya dari hasil kerja kerasnya selama hidup.
Baca Juga: Duh! Indonesia Butuh 16.263 Penghulu, Tapi yang Tersedia Hanya 9.054 Orang
"Namun, untuk bisa mewujudkannya keluarga harus memiliki perencanaan pensiun yang matang. Dampak dari
terjadi risiko bisa menjadi berkali-kali lipat dibanding ketika masih di usia produktif, dan ini menciptakan
beban dalam kehidupan anak atau keluarga besar, sering disebut istilah sandwhich generation," kata Inasari dikutip Rabu (6/9/2023).
Padahal kata dia saat ini sudah banyak lembaga keuangan yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk memulai perencanaan keuangan di masa pensiun, salah satunya industri asuransi.
Dirinya mencontohkan di tempatnya bekerja ada sebuah produk asuransi terkait pensiun yang baru saja diluncurkan yakni Sinarmas Pension Plan.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Pinjol Aman dan Legal Terbaru, Apa Saja?
Produk ini kata dia membantu masyarakat Indonesia melakukan perencanaan keuangan sehingga secara finansial mampu menjalani hidup sepenuhnya bahkan di masa pensiun.
"Solusi inovatif ini memberikan manfaat dijamin hingga 500% Uang Pertanggungan dengan manfaat tahunan yang meningkat secara berkala, serta beragam keunggulan dan fleksibilitas seperti bebas memilih masa pensiun, hingga masa pembayaran premi bahkan besaran Uang Pertanggungan sesuai kebutuhannya," paparnya.
Produk ini merupakan kolaborasi antara PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk (Sinarmas MSIG Life), Perusahaan asuransi jiwa dari grup MS&AD di Jepang, dan PT Bank Sinarmas Tbk.
“Dengan memahami kebutuhan dan aspirasi individu yang unik, kami berkolaborasi dengan Bank Sinarmas sebagai preferred partner kami untuk melahirkan inovasi baru, yaitu Sinarmas Pension Plan, yang memberikan manfaat Uang Pertanggungan hingga Rp6 miliar," katanya.
Sementara itu Direktur Retail Banking Bank Sinarmas, Miko Andidjaja, menambahkan dengan hadirnya produk ini dirinya berharap akan lebih banyak masyarakat Indonesia yang merencanakan masa pensiun yang jauh lebih baik.
"Dengan perlindungan finansial di masa pensiun yang kuat akan membuat lebih tenang, mendapatkan rasa aman dan lebih sejahtera dihari tua," pungkasnya.