Sinergi Pengelolaan Pelabuhan di Indonesia Meningkatkan Efisiensi Operasional dan Pengembangan Ekonomi

Senin, 04 September 2023 | 17:15 WIB
Sinergi Pengelolaan Pelabuhan di Indonesia Meningkatkan Efisiensi Operasional dan Pengembangan Ekonomi
Ilustrasi pelabuhan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Contoh lain efektivitas ini adalah kinerja di Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan dan Makasar.

Di Belawan, jumlah bongkar muat naik 20 boks menjadi 45 boks per kapal per jam. Hal itu membuat waktu sandar kapal berkurang dari dua hari menjadi satu hari.

Sedangkan di Makasar, bongkar muat dari 20 boks menjadi 42 boks, yang berdampak waktu sandar kapal hanya satu hari, dari sebelumnya dua hari. Masih di Makasar, Terminal Makassar New Port terjadi peningkatan kecepatan bongkar muat dari 20 boks menjadi 39 boks, dengan waktu sandar turun dari dua hari menjadi satu hari.

Meningkatnya kecepatan bongkar muat dan berkurangnya waktu sandar, bagi Pelindo berdampak terhadap biaya operasional yang semakin efisien. Ini terlihat dalam kinerja triwulan I tahun 2022, yang berhasil mencetak laba bersih hingga Rp 670 miliar, atau naik 67 persen dibandingkan periode sama tahun 2021.

Pencapain itu tidak membuat Pelindo puas, sehingga persero terus mengembangkan sistem agar pelabuhan peti kemas dapat terintegrasi dengan membuat Terminal Operating Sytem (TOS) Nusantara.

Sistem ini dipakai untuk merancang, mengendalikan, memantau, dan membuat laporan seluruh aktivitas pelabuhan seperti bongkar muat, penumpukan, pemindahan dan pengaturan keluar pelabuhan.

TOS Nusantara ini sudah diterapkan di Terminal Peti Kemas Tanjung Priok, Makassar, dan secara bertahap akan dioperasikan di seluruh Indonesia. 

Non Peti Kemas

Sementara itu, PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) sebagai Subholding BUMN PT Pelindo (Persero) mencatatkan pertumbuhan positif kinerja operasional pada semester pertama tahun 2023. PT SPMT merupakan perusahaan pelabuhan yang mengelola segmen terminal non peti kemas di Indonesia.

Baca Juga: Surveyor Indonesia Perkuat SDM, Tingkatkan Peran Pengembangan Ekonomi Nasional

Sampai Juni 2023, arus bongkar muat komoditas curah cair tembus 13,5 juta ton, atau meningkat 38 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Sedangkan komoditas curah kering mencapai angka 25,5 juta ton atau naik 13 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI