Suara.com - LPDB-KUMKM terus berupaya memberikan kemudahan kepada koperasi dalam mengakses dana bergulir. Hal ini dalam rangka mendorong koperasi mengembangkan usaha produktif.
Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo mengatakan, sebagai badan layanan umum yang bertugas mengelola dan mengembangkan dana bergulir, lanjut Supomo, LPDB-KUMKM memiliki tugas yang besar dalam mendukung peningkatan akses pembiayaan terhadap koperasi agar mampu meningkatkan layanan pembiayaan kepada anggota khususnya kepada para pelaku UMKM agar mandiri dan berkelanjutan.
"Harapannya, LPDB-KUMKM memiliki SDM yang profesional, kompeten dan bernilai lebih (added value). Profesionalisme dibentuk melalui suasana kerja yang kondusif, berkinerja positif dan berdaya saing, serta penguatan leadership dan kerja sama tim. Peningkatan kompetensi hard maupun soft skill melalui bentuk pelatihan menjadi agenda rutin agar pegawai LPDB-KUMKM lebih profesional dan kompeten di bidangnya masing-masing,” tutur Supomo.
Supomo mengatakan, budaya kerja EPICS yang diterapkan sejak 2019 ditujukan agar pegawai mampu menyesuaikan dan mengembangkan kapasitas diri terhadap era teknologi saat ini, khususnya menghadapi era revolusi industri 4.0.
“Dalam era ini, seluruh pekerjaan sudah beralih menuju digitalisasi dan teknologi. Tenaga manusia akan dibatasi dan digantikan dengan mesin, perubahan dari pelaporan di atas kertas (paper based) menjadi komputerisasi (digital based), dan kinerja karyawan yang bukan hanya ditentukan dengan kehadiran tepat waktu dan pulang di atas jam kantor melainkan output yang dihasilkan apakah mampu memajukan perusahaan atau tidak,” kata Supomo.
Ketua Kopsyah Khairu Ummah, Pepi Januar Pelita mengatakan, upaya meningkatkan produktivitas usaha dan pendapatan, koperasi melakukan berbagai strategi di antaranya, melakukan perubahan Anggaran Dasar (AD) untuk memperluas ruang gerak usaha sehingga merambah ke sektor lain.
Selain itu, koperasi yang mencatatkan anggota sebanyak 11.866 orang, dengan jumlah karyawan 100 orang, melakukan optimalisasi unit usaha yang ada, melakukan diversifikasi usaha pada sektor bisnis, bersinergi dan berkolaborasi dengan pihak lain untuk mendorong kemajuan koperasi.
“Penerapan strategi guna mencapai target-target yang ditetapkan membutuhkan faktor pendukung, terutama permodalan. Terkait hal ini, koperasi yang mencatatkan total aset per Juli 2023 sebesar Rp93,29 miliar, mencari informasi mengenai pinjaman/pembiayaan murah untuk koperasi dan mendapatkannya melalui sosialisasi Dinas Koperasi dan UKM di tingkat Kabupaten dan Provinsi. Melalui sosialisasi tersebut akhirnya koperasi mengenal Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM),” tutur Pepi.
Melalui LPDB-KUMKM, jelas Pepi, koperasi mendapat pinjaman pertama tahun 2010 sebesar Rp500 juta. Pada tahun 2013, mendapatkan pinjaman kedua sebesar Rp2 miliar dan kedua pembiayaan tersebut kini telah lunas. Di tahun 2022, koperasi mendapat pinjaman ketiga sebesar Rp2 miliar melalui pencairan bertahap, hingga kini pinjaman tersebut berstatus kolektibilitas lancar.
Baca Juga: Makin Kokoh, Kredit ESG BRI Capai Rp732,3 Triliun
“Beberapa alasan dan pertimbangan mengapa Kopsyah Khairu Ummah memilih LPDB-KUMKM di antaranya, nilai jual atau pricing LPDB-KUMKM yang bersaing dengan perbankan atau lembaga pembiayaan lain dan mekanisme penilaian kelayakan membantu koperasi dalam melakukan perbaikan di sisi internal khususnya pada aspek manajemen serta finansial,” tutur Pepi.