Suara.com - Menteri BUMN Erick Thohir akhirnya buka suara soal banjir hujatan dalam operasional LRT Jabodebek. Menurutnya butuh waktu untuk melakukan transisi sistem dan lainnya dalam operasional LRT Jabodebek.
Namun demikian, dia menilai banyak orang yang senang naik LRT Jabodebek. Apalagi, saat ini masih dibanderol dengan tarif yang murah hanya Rp 5.000 per perjalanan.
"Tapi seneng naiknya nggak? Senengnya? Murah. Kan begini, ini kan karya anak bangsa. Kita kan baru pertama kali punya LRT ya, ya pasti ada transisi waktu lah," ujar Erick di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Ketua Umum PSSI ini berharap, seiring berjalannya waktu kondisi operasional LRT Jabodebek mulai membaik. Erick juga akan memantau dan mengevaluasi PT INKA yang memproduksi sara kereta LRT Jabodebek.
Baca Juga: Soal Rem LRT Jabodebek yang Terhentak, KAI Bilang Masih Disempurnakan
"Ya lho ini satu-satunya pabrik yang kita punya, harus diperbaiki. Atau impor saja? Pilih impor atau buatan sendiri lama-lama bagus, pilih yang mana?" ujarnya.
Erick juga meminta masyarakat untuk tidak sering mengeluh terkait operasional LRT Jabodebek. Sebab, tidak hanya menghadirkan transportasi, LRT Jabodebek juga untuk mengurangi Polusi Udara.
"Kita jangan jadi bangsa yang dikit-dikit ngeluh. Akhirnya apa ketika ada polusi udara seperti ini ngambek, tapi mendukung buatan Indonesia, memakai kendarana publik ngambek, jadi solusinya yang mana coba? Kan sama-sama harus bersyukur," imbuh dia.
"Ini ada polusi harus kita lawan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dengan apa? Public transportation, LRT. LRT nih kalau pelan-pelan berjalan baik bisa sampai 140 ribu loh penumpang. Bisa sampai 400 ribu, artinya apa? Jumlah kendaraan yang datang ke Jakarta 992 ribu itu bisa berkurang. Apakah polusi ini cukup ditekan dengan transportasi publik? Tidak," tukas Erick Thohir.
Baca Juga: Anggota DPR Heran Ada Perbedaan Pendapat Antara Wamen BUMN-Menhub Soal Longspan LRT Jabodebek