Jokowi Tebar Rp460 Triliun Buat KUR Tahun Depan, Bunganya Menarik

Kamis, 31 Agustus 2023 | 14:53 WIB
Jokowi Tebar Rp460 Triliun Buat KUR Tahun Depan, Bunganya Menarik
Presiden Jokowi di Himpi. Tangkapan Layar
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp460 triliun untuk penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) pada tahun depan.

Jokowi pun bilang bunga yang ditawarkan sangat menarik yakni hanya 6%.

"KUR maksimal hanya di angka Rp 500 juta. Hanya problemnya perlu disosialisasikan agar kuota Rp 460 triliun ini dihabiskan karena bunganya hanya 6%, tapi betul-betul hanya untuk UMKM," kata Jokowi dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional HIPMI ke-XVIII di ICE BSD, Tangerang, Kamis (31/8/2023).

Jokowi pun ingin penyaluran KUR pada tahun depan bisa dilakukan tanpa adanya jaminan atau agunan. Usulan ini kata Jokowi sudah disampaikan langsung ke kepada otoritas terkait.

Baca Juga: Jokowi Usul Ambil KUR Rp500 Juta Tanpa Jaminan

"Saya masih mendorong terus kepada menteri, kepada OJK, kepada BI agar kalau bisa urusan kredit KUR ini tanpa agunan," kata Jokowi.

Jokowi beralasan penyaluran KUR tanpa agunan ini memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha kecil atau UMKM.

Penyaluran KUR tanpa agunan, kata Jokowi bisa dilakukan dengan menggunakan sistem credit scoring yang saat ini sudah diterapkan disejumlah negara di dunia.

"Mestinya harus menggunakan sistem credit scoring, mestinya seperti itu, karena sudah 145 negara untuk UMKM itu menggunakan sistem credit scoring, melihat skornya, melihat karakternya baik nggak, beri Rp 500 juta, beri Rp 300 juta, beri Rp 100 juta, mestinya seperti itu," tuturnya.

Dengan semua KUR tanpa agunan, diyakini akan memberikan peluang kemudahan kepada para pelaku UMKM dalam mendapatkan pembiayaan khususnya bagi yang baru memulai.

Baca Juga: Jokowi Pasang Badan soal LRT Jabodebek Alami Banyak Gangguan: Jangan Bully Produk Sendiri

"Karena pengusaha-pengusaha muda yang baru berangkat untuk masuk ke dunia usaha biasanya belum memiliki aset, belum memiliki collateral, belum memiliki agunan. Jadi kalau peluang diberikan dengan sistem credit scoring, itu akan lebih memudahkan dan ini akan terus saya dorong," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI