Suara.com - Presiden Joko Widodo mengalokasikan Rp186,4 trilliun atau 5,6 persen untuk sektor kesehatan dalam Rancangan Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (RAPBN) Tahun 2024.
Salah satu fokus utamanya adalah mencapai target penurunan prevalensi stunting di Indonesia sebesar 14 persen pada tahun 2024.
Terkait dengan ini, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mendorong penggunaan produk lokal dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi dalam mengatasi stunting dan aktif dalam edukasi pencegahan stunting.
Untuk mendorong pencapaian target penurunan stunting sebesar 14% pada 2024 tersebut, Dexa Group berkolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar program Edukasi Bidan dan Intervensi Stunting di Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur.
Hasto mengemukakan, bidan sebagai garda terdepan dalam pencegahan stunting penting untuk mendapatkan update dan edukasi terkait pencegahan stunting.
“Kami berterima kasih karena Dexa selalu mengajak agar sukses menyusui. Ini penting sekali, hari ini anak-anak muda jika tidak diberikan informasi menyusui, bagaimana menjadi ibu yang ASI-nya sukses,” kata Hasto ditulis Senin (28/8/2023).
Hasto juga mendorong penggunaan produk lokal dengan TKDN tinggi dalam pencegahan stunting.
“Saya berterima kasih kepada Dexa sudah memberikan produk lokal. Sekarang arahan pemerintah harus produk lokal. HerbaAsimor mestinya komponen dalam negeri lebih dari 60%. Tadi bupati cerita sama saya, Pemda saja bisa belanja karena TKDN lebih dari 60%,” jelas Hasto.
Bupati Blitar Rini Syarifah mengatakan bahwa untuk mencegah stunting bisa menggunakan bahan-bahan lokal dari daerah sendiri sebagai nutrisi.
Baca Juga: Percepat Penurunan Stunting, Mbak Cicha Pimpin Monev Bulan Timbang di Kecamatan Mojo
“Tadi sudah makan ikan kutuk, ikan gabus itu bagus untuk stunting, dan ternyata ada di HerbaAsimor,” katanya.