Suara.com - PT Indonesia Asahan Aluminum (Inalum) berencana untuk melakukan Intial Public Offering (IPO) dengan melepas saham ke publik di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2024 namun niatan tersebut harus ditunda.
Direktur Keuangan PT Inalum Devi Pradyna Paramita, mengungkapkan alasan perusahaan menunda IPO pada 2024 lantaran bertepatan dengan Pemilu.
Biasanya kata dia pada saat tahn politik sikap para investor akan wait and see. Tak hanya itu kondisi pasar modal juga cenderung mengalami penurunan, sehingga belum memungkinkan dilakukan aksi penawaran umum perdana saham.
"Karena pasar modal kalau dekat-dekat Pemilu biasanya agak slow down, biasanya setelah Pemilu nunggu stabil semuanya, nunggu setelah pemilihan lah," kata Devi di Gedung DPR RI, Jakarta dikutip Jumat (25/8/2023).
Baca Juga: Bos Inalum Buka Suara Soal Rencana IPO
Sebelumnya Direktur Utama Inalum Danny Praditya mengatakan pihaknya akan melakukan aliansi strategis dengan sejumlah perusahaan aluminium kelas dunia untuk meningkatkan nilai perusahaan sebelum IPO.
"Awalnya direncanakan ada wacana untuk IPO untuk Inalum tahun 2024, tapi melihat kondisi dan kesiapan, direncanakan di 2024 baru akan pra-IPO dan kita akan unlock value Inalum dengan melakukan strategic alliance dengan established global player industri aluminium," kata Danny dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, Jakarta.
Seperti diketahui, rencana IPO ini mengemuka setelah perusahaan split off atau memisahkan diri dari induk Holding BUMN Pertambangan MIND ID pada 21 Maret 2023 lalu.