Indonesia Dikabarkan Segera Gabung BRICS, Jokowi Hadiri Agenda KTT di Afrika Selatan

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 24 Agustus 2023 | 16:31 WIB
Indonesia Dikabarkan Segera Gabung BRICS, Jokowi Hadiri Agenda KTT di Afrika Selatan
Presiden Jokowi tiba di Johannesburg, Republik Afrika Selatan, Rabu (23/08/2023). (Foto: BPMI Setpres)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pada awal Juni lalu, Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan selaku negara anggota BRICS mengadakan pertemuan di Afrika Selatan. Meskipun isu utama yang dibahas adalah Ukraina, media Rusia melaporkan adanya rencana ekspansi BRICS.

Setelah negara-negara anggota pendiri itu, kini kabarnya Arab Saudi, Iran, Ethiopia, Mesir, Argentina dan Uni Emirat Arab sudah diundang untuk bergabung.

Menariknya, media Rusia, TASS sempat menuliskan Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat berpotensi bergabung dengan BRICS dalam waktu dekat.

TASS menyatakan, "BRICS summit yang dijadwalkan akan berlangsung di Johannesburg pada akhir Agustus diperkirakan akan membahas proses penerimaan anggota baru dan mekanismenya. Beberapa negara yang masuk dalam daftar calon potensial termasuk Mesir, Indonesia, Iran, Argentina, Kazakhstan, Aljazair, Turki, Thailand, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab."

Baca Juga: Menilik Kedekatan Megawati dengan Putin: Ternyata Bestie Sejak 2003?

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Ryabkov, menekankan bahwa negara yang ingin bergabung dengan BRICS tidak boleh memberlakukan sanksi atau mendukung sanksi anti-Rusia.

China saat ini masih menjadi BRICS yang paling berpengaruh dalam hal kekayaan ekonomi. Sementara itu, Rusia sedang menghadapi sanksi-sanksi dari negara-negara Barat, dan India sedang menghadapi konflik perbatasan dengan China.

Namun demikian, belum ada keterangan resmi dari Pemerintah Indonesia terkait potensi bergabung dengan BRICS. Sebelumnya, Indonesia telah menyatakan harapannya agar BRICS memperjuangkan hak-hak pembangunan dan keadilan ekonomi bagi negara-negara berkembang.

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, menyampaikan pesan ini dalam pertemuan virtual dengan para Menteri Luar Negeri BRICS dan negara-negara mitra di Cape Town, Afrika Selatan, pada tanggal 2 Juni.

Retno mengungkapkan bahwa dunia saat ini terbagi menjadi blok-blok yang saling bersaing, dan tatanan dunia yang berbasis aturan telah terkikis karena setiap negara mengejar kepentingannya sendiri. Dia berharap bahwa BRICS memiliki potensi untuk menjadi kekuatan positif dalam memperbaiki tatanan global yang tidak sehat ini.

Baca Juga: Penggunaan Dolar AS Antar Negara BRICS Turun Drastis, Keuntungan Naik Enam Kali Lipat

Pertemuan para Menteri Luar Negeri BRICS juga dihadiri oleh 14 negara undangan lainnya, termasuk Arab Saudi, Argentina, Bangladesh, Burundi, Komoro, Gabon, Guinea-Bissau, Iran, Kazakhstan, Kuba, Mesir, Republik Demokratik Kongo, Uni Emirat Arab, dan Uruguay. Indonesia telah diundang untuk berpartisipasi dalam sejumlah pertemuan BRICS di bawah kepemimpinan Afrika Selatan pada tahun ini.

Jokowi Datangi KTT BRICS

Presiden Jokowi dijadwalkan turut menghadiri KTT BRICS di Afrika Selatan seiring kunjungan di sejumlah negara di Afrika.

Dilansir oleh laman resmi Setkab RI, Jokowi tiba di Johannesburg pada tanggal 23 Agustus 2023 waktu setempat. Kedatangan Presiden disambut oleh pejabat tinggi Afrika Selatan serta Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Afrika Selatan, yang juga bertanggung jawab untuk Botswana, Eswatini, dan Lesotho, yaitu Saud Purwanto Krisnawan.

Selain menghadiri KTT BRICS, Jokowi diagendakan untuk pertemuan bilateral dengan beberapa negara, termasuk Democratic Republic of Congo dan Afrika Selatan.

KTT BRICS saat ini sedang berlangsung, dengan partisipasi pemimpin negara-negara yang tergabung dalam aliansi ekonomi BRICS. 

Turut hadir Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, Presiden China, Xi Jinping, Perdana Menteri India, Narendra Modi, serta Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa. Sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin, hadir secara virtual.

Kunjungan Jokowi ke Afrika Selatan menjadi penutup dari perjalanan kunjungannya di Benua Afrika. Sebelumnya, beliau telah mengunjungi tiga negara lainnya, yaitu Kenya, Tanzania, dan Mozambik. Perlu dicatat bahwa kunjungan ini merupakan kunjungan pertama Presiden Republik Indonesia ke negara Afrika Selatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI