Penggunaan Dolar AS Antar Negara BRICS Turun Drastis, Keuntungan Naik Enam Kali Lipat

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 23 Agustus 2023 | 11:47 WIB
Penggunaan Dolar AS Antar Negara BRICS Turun Drastis, Keuntungan Naik Enam Kali Lipat
Presiden Rusia Vladimir Putin. [ALEX THERRIEN/ EPA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan, penggunaan dolar AS dalam perdagangan antara negara-negara anggota BRICS (Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) telah mengalami penurunan.

Putin menyampaikan hal ini dalam sebuah pertemuan melalui saluran video dengan delegasi KTT BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan.

Ia menegaskan, tujuan dan upaya dedolarisasi yang dilakukan oleh BRICS telah menghasilkan hasil positif. Ia mencatat bahwa pada tahun sebelumnya, penggunaan dolar dalam perdagangan antar-BRICS hanya sebesar 28,7 persen.

Putin juga menekankan pentingnya untuk membahas penggunaan mata uang nasional dalam semua bidang kerja sama ekonomi antara kelima negara BRICS.

Baca Juga: Mengenal Khrizantema-S, Ranpur Anti-tank Milik Rusia yang Langka

Ia menyoroti peran penting Bank Pembangunan Baru BRICS, yang dianggap sebagai alternatif untuk lembaga-lembaga keuangan Barat, dalam upaya dedolarisasi ini.

Meskipun Putin tidak dapat menghadiri KTT BRICS di Johannesburg secara langsung, para pemimpin negara anggota BRICS lainnya, seperti Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva, Presiden China Xi Jinping, Perdana Menteri India Narendra Modi, dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, hadir dalam pertemuan tersebut.

BRICS adalah kelompok negara-negara berperekonomian berkembang yang memiliki pengaruh besar dalam ekonomi global, menguasai seperempat ekonomi global dan memiliki 40 persen dari total penduduk dunia. Putin mencatat bahwa negara-negara BRICS sekarang memiliki hampir 26 persen dari GDP global.

Putin juga menyebutkan bahwa investasi saling menguntungkan antara negara-negara BRICS telah meningkat enam kali lipat dalam satu dasawarsa terakhir, sebagaimana dikutip dari Anadolu via Antara.

Kerja sama antara negara-negara BRICS didasarkan pada prinsip kesetaraan, kemitraan, dan saling menghormati kepentingan masing-masing negara. Putin juga mengutuk berbagai sanksi yang telah diberlakukan terhadap Rusia dan menyoroti dampak negatifnya terhadap kondisi ekonomi global.

Baca Juga: Nilai Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS, Risiko Masih Mengintai

Saat ini, diperkirakan ada 40 negara yang mendaftarkan diri untuk bergabung bersama BRICS, salah satunya Indonesia. Beberapa di antaranya bahkan telah melakukan pendaftaran resmi, seperti Argentina, Meksiko, Iran, Arab Saudi, Mesir, Nigeria, dan Bangladesh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI