Ia merinci, Produksi dan penjualan naik 19 persen, masing-masing menjadi 33,41 juta ton dan 32,62 juta ton, yang dikoreksi harga batu bara, dengan harga jual rata rata yang turun 18 persen.
“Walaupun ada tantangan-tantangan ini, kami berhasil mencatat margin yang sehat dengan menghasilkan laba inti USD1.024 juta,” kata dia.
Ia melanjutkan, perseroan siap mencapai target sepanjang tahun 2023 dengan dukungan eksekusi yang solid di masing-masing bisnis.
“Kami juga siap untuk ambil bagian dalam inisiatif hilirisasi Indonesia melalui smelter aluminium, yang mendapatkan pemenuhan keuangan di bulan Mei lalu. Hal ini menekankan komitmen kami terhadap pertumbuhan yang berkelanjutan di jangka panjang melalui strategi tiga pilar,“ papar dia.