Suara.com - Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mengungkapkan tiga biang keladi yang membuat polusi udara di Jakarta. Hal ini diungkapkan berdasarkan data Vital Statistics DKI Jakarta.
Deputi Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin menjelaskan, dari data itu terdapat 9 sumber emisi polusi udara Jakarta, tiga teratasnya yaitu sektor transportasi, sektor industri, dan pembangkit listrik.
"Ada 9 data points sumber emisi, parameternya. Kalau dilihat big three, pertama transportasi, kedua industri, dan ketiga pembangkit listrik," ujar Rachmat dalam Energy Corner CNBC yang dikutip, Selasa (22/8/2023).
Rachmat memaparkan, berdasarkan data tersebut, ada 5 zat polutan yang berbahaya di langit Jakarta, seperti SO2, NOX, CO, PM 10, dan PM 2,5. Menurut dia, paling berbahaya adalah zat polutan PM 2,5, sebab sangat kecil dan bisa masuk paru-paru.
Baca Juga: Kurangi Beban Jalur Darat, Tol Laut dan Kereta Api Perlu Dioptimalkan
Secara rinci, kontribusi yang menyumbang polutan PM 2,5 yaitu lebih banyak di sektor transportasi sebanyak 67%. Sisanya, sektor industri menyumbangkan 26,8%, dan sektor pembangkit listrik 5,7%.
Rachmat menyebut, kekinian, sebanyak 20 juta lebih kendaraan bermotor yang wara-wiri di Jakarta. Dengan jumlah yang masif itu membuat sektor transportasi menjadi penyumbang polusi terbesar.
Namun demikian, jumlah kendaaran itu belum dihitung kendaraan yang keluar masuk Jakarta, serta bus dan truk yang ikut sebagai penyumbang polusi di Ibu Kota.