Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dapat Subsidi? Wamen BUMN: Nggak Ada

Achmad Fauzi Suara.Com
Selasa, 22 Agustus 2023 | 11:15 WIB
Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dapat Subsidi? Wamen BUMN: Nggak Ada
Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo. (Dok: Telkom)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyebut belum ada usulan bahwa tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung mendapat subsidi. Hal ini berbeda dengan LRT Jabodebek yang harga tiketnya mendapat subsidi dari pemerintah.

"Nggak ada (subsidi), sementara ini belum (dapat subsidi). Jadi kan kalau LRT memang ada Perpres-nya, kalau KCIC so far belum ada (usulan)," ujar yang ditemui di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (22/8/2023).

Pria yang akrab disapa Tiko ini menambahkan, pihak masih berdiskusi dengan Kementerian Perhubungan untuk mematok tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung

"Tiket terus terang belum (ada keputusan), itu nanti kewenangan Kemenhub lah, lagi diskusi belum finalisasi setelah ini selesai kita discuss," imbuh Tiko.

Baca Juga: Tahun Depan, Waskita Karya Tak Lagi Berstatus Perusahaan Pelat Merah, Jadi Anak Usaha Hutama Karya

Bocoran tarif kereta cepat

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) membeberkan tarif kereta cepat Jakarta-Bandung yang dikenakan ke masyarakat. Bocorannya, tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung tidak melebihi Rp 250 ribu untuk sekali jalan.

Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan, tarif tersebut merupakan permintaan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Dari Kemenhub minta kalau bisa (tarif) di bawah Rp 250 ribu," ujarnya di Jakarta yang dikutip, Jumat (23/6/2023).

Namun begitu, Dwiyana tidak merinci lebih lanjut tiket kelas mana yang dikenakan tarif sebesar itu.

Baca Juga: Soal Kondisi Keuangan Waskita Karya, Wamen BUMN: Berat

untuk diketahui, kereta cepat Jakarta-Bandung memiliki tiga kelas, yaitu kelas VIP dengan total 18 penumpang, kelas 1 dengan total 28 penumpang, dan kelas 2 dengan total 555 penumpang.

Akan tetapi, Dwiyana memastikan, tarif tersebut masih terus dikaji. Sebab, sampai hari ini, pihaknya belum bisa mengumumkan secara resmi.

"Itu yang kita bahas dengan KAI makanya kenapa tarif belum bisa kita sampaikan. Karena itu kita ingin ada integrasi ticketing juga dengan feeder, dengan LRT seperti itu. Makanya nanti saat COD (Commercial Operation Date) benar-benar penumpang itu seamless ya benar-benar kita buat mudah untuk mendapatkan tiket semuanya," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI