Suara.com - Pesawat tempur jenis F-16 dan Su-35 masih bersaing ketat dalam kualitas sebagai kendaraan perang nomor wahid di seluruh dunia. Tidak hanya secara fasilitas, perbandingan harga F-16 dan Su-35 pun bersaing dalam pasar pengadaan alutsista tentara seantero dunia.
Baru-baru ini dalam konflik Rusia – Ukraina, Pemerintah Amerika Serikat setuju untuk mengirimkan bantuan jet F-16 ke Ukraina. Di sisi lain, Rusia juga memiliki peralatan tempur canggih yakni Sukhoi atau Su-35. Pesawat F-16 juga dipilih pemerintah Indonesia untuk memperkuat pasukan TNI.
Pada Maret 2023 lalu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memperoleh penghargaan Brevet dan Wings Penerbang Penghormatan Kelas I dari TNI Angkatan Udara. Saat menerima penghargaan, Prabowo ikut menerbangkan pesawat F-16 sebagai co-pilot. Peswat tersebut sebelumnya dihibahkan Amerika Serikat kepada Indonesia setelah mengalami pembaharuan. Jika ditaksir, harganya bisa mencapai USD 64 juta atau Rp1 triliun.
Sementara itu, Sukhoi 35 yang diproduksi Rusia juga dijual dengan kisaran harga USD 50 – 70 juta. Nilainya sekitar Rp1 triliun atau tak berbeda jauh jika dibandingkan dengan F – 16. Awal tahun ini, pemerintah Indonesia juga mewacanakan pembelian Su-35 sebagai pengganti pesawat tipe F – 5 Tiger yang sudah tua.
Baca Juga: Ukraina Bongkar Lambang Palu Arit di Monumen Ibu Pertiwi
TNI Kirim 6 Pesawat Tempur F–16 Ke Australia
Tahun lalu, Markas Besar TNI Angkatan Udara mengirimkan enam pesawat tempur jenis F-16 ke Darwin untuk mengikuti latihan gabungan Pitch Black 22 di Tindal Airfoce Base, Darwin, Australia.
"Kemarin pesawat tempurnya sudah berangkat ke Darwin, dan sempat transit di Lanud El Tari Kupang untuk pengisian bahan bakar," kata Komandan Lanud El Tari Marsma TNI Aldrin P. Mongan dalam keterangan resminya. Marsma TNI Aldrin P. Mongan mengatakan bahwa latihan gabungan itu akan melibatkan 14 negara di dunia.
Danlanud El Tari saat menyambut kedatangan tim mengatakan bahwa Lanud El Tari sebagai pangkalan operasional selalu siap dalam menyiapkan dan melaksanakan dukungan operasi udara, pertahanan wilayah dan pembinaan potensi dirgantara.
Dengan keikutsertaan Lanud El Tari dalam mendukung penerbangan peserta latihan Pitch Black, menjadi satu kebanggaan warga Lanud dan masyarakat sekitar yang berada di wilayah perbatasan yang dekat dengan Australia ini.
Baca Juga: Mengenal S-200, Rudal Tua yang Dibangkitkan Kembali oleh Militer Ukraina
Latihan Pitch Black ini adalah latihan perang bersama yang diselenggarakan oleh Angkatan Udara Australia yang bertujuan untuk melatih kemampuan bertempur secara Offensive Counter Air (OCA) dan Defensive Counter Air (DCA).
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni