Kepala Bappenas Heran Kok Batam dan Singapura Beda Level Soal Polusi Udara

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 21 Agustus 2023 | 11:55 WIB
Kepala Bappenas Heran Kok Batam dan Singapura Beda Level Soal Polusi Udara
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa usai rapat bersama Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (12/4/2023). (Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyebut tak hanya DKI Jakarta yang mengalami polusi udara. Akan tetapi, daerah lain seperti Kota Batam yang juga mengalami polusi udara.

Namun, Suharso merasa heran, Singapura yang berdekatan dengan Kota Batam justri di beberapa wilayah justru bebas dari polusi udara.

Berdasarkan data Air Quality Index (AQI), kualitas udara di Batam terlihat kuning, tetapi, di beberapa titik Singapura justru hijau.

"Dan memang saya juga rasa aneh sekali, Batam memang agak sedikit orange, tapi Singapura hijau banget. Itu aneh, berdekatan," ujarnya saat acara Dialog Nasional Antisipasi Dampak Perubahan untuk Pembangunan Indonesia Emas 2045, di Kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta Pusat, Senin (21/8/2023).

Baca Juga: Polusi Udara, PNS Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Dilarang Bawa Kendaraan BBM Setiap Rabu

Tak hanya di Batam, Suharso juga melihat, kasus seperti ini terjadi di Bali. Dia menjelaskan, di Bali beberapa daerah aman dari polusi udara, tetapi ada daerah di Bali yang justru bahaya akan polusi udara.

"Saya kira Bali bisa aman-aman saja, kecuali daerah Nusa Dua, Jimbaran, sampai ke arah sana. Tapi begitu Badung, kemudian Karangasem sampai Denpasar itu merah dan orange, dan memang traffic di sana luar biasa padat," jelas dia.

Dalam hal ini, Suharso meminta agar polusi udara ini jadi perhatian semua pihak. Apalagi, laporan IPC, rata-rata suhu permukaan bumi terus meningkat.

"Akhirnya saya ingin menekankan peningkatan resiliensi pada perubahan iklim akan memberi pengaruh positif pada kapasitas kita menyongsong Indonesia Emas 2045, karena itu kita harus mendorong basis pengetahuan terkait perubahan iklim dan dampaknya terkait berbagai kebijakan," tutup dia.

Baca Juga: Polusi Udara, PNS DKI Jakarta 2 Bulan WFH

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI