Saham di Delisting, Emiten Pengelola Restoran Texas Chicken Umumkan Kebangkrutan

Jum'at, 18 Agustus 2023 | 17:29 WIB
Saham di Delisting, Emiten Pengelola Restoran Texas Chicken Umumkan Kebangkrutan
Ilustrasi. Pengelola restoran cepat saji Texas Chiken, PT Cipta Selera Murni Tbk (CMSI) mengumumkan tidak lagi membuka gerai miliknya tersebut di seluruh Indonesia.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengelola restoran cepat saji Texas Chiken, PT Cipta Selera Murni Tbk (CMSI) mengumumkan tidak lagi membuka gerai miliknya tersebut di seluruh Indonesia. Kondisi keuangan hingga catatkan kerugian yang terus menerus menjadi biang keroknya.

Hal tersebut diungkapkan perseroan saat menjawab pertanyaan Bursa Efek Indonesia (BEI) perihal reminder delisting saham CSMI pada 14 Agustus 2023.

Dalam surat yang ditanda tangani oleh Direktur PT Cipta Selera Murni Tbk Radino Miharjo dijelaskan kondisi operasional Perseroan saat ini.

Dikatakan pada tanggal 14 Maret 2023 Perseroan memutuskan Kerjasama dengan Cajun Global LLC dan proses penutupan sejak 28 Februari 2023 dimana Perseroan tidak lagi bisa menggunakan brand Texas Chicken.

Baca Juga: Investasi di Karawang Melejit, Emiten Properti APLN Incar Kawasan Komersial Bisnis

Pembatalan perjanjian waralaba ini, Cajun (prinsipal) memberikan keringanan kepada Perseroan berupa penghapusan utang royalti dan initial fee. Perseroan telah mengalami kesulitan keuangan sejak pandemi COVID-19 sehingga terdapat penurunan omset atau pendapatan hingga akhir tahun 2021, bahkan pada tahun 2022 Perseroan tidak dapat melaksanakan perencanaan seperti pembukaan restoran baru.

"Perseroan juga telah mencoba untuk menyajikan menu-menu baru yaitu menu International, namun demikian tidak dapat meningkatkan penjualan karena masih dalam kondisi Pandemi," tulisnya, dikutip Jumat (18/8/2023).

Saat ini semua restoran telah di tutup dan Perseroan telah menyelesaikan semua penutupan restoran sesuai persetujuan dari pengelola mall. Kinerja keuangan saat ini Perseroan masih membukukan Pendapatan sebesar Rp 1.786.983.771 dan menderita kerugian sebesar Rp 4.040.618.346.

Pada semester II 2023 Perseroan sudah mendiskusikan dengan Pemegang Saham terkait rencana penggunaan aset-aset yang dimiliki Perseroan saat ini dan berharap dapat memulai usaha baru dalam tahun ini.

Perseroan akan menyampaikan kepada Otoritas jika usaha baru sudah dijalankan. "Perseroan akan berusaha untuk membayar annual listing fee (ALF) dan membuka bisnis baru," ujarnya.

Baca Juga: Terlilit Utang Hampir Rp5.000 Triliun, Raja Properti China Umumkan Kebangkrutan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI